Suami Istri Bawa Kabur Bantuan COVID-19, Tinggalkan Surat Buat Anaknya

Jum'at, 19 November 2021 - 13:56 WIB
loading...
Suami Istri Bawa Kabur Bantuan COVID-19, Tinggalkan Surat Buat Anaknya
Richard Ayvazyan dan istrinya, Marietta Terabelian, jadi buruan FBI setelah membawa kabur dana bantuan COVID-19. Foto/CNN
A A A
WASHINGTON - Pasangan suami istri asal California, Amerika Serikat (AS) menjadi buruan otoritas keamanan setempat setelah membawa kabur dana bantuan COVID-19 .

Richard Ayvazyan dan istrinya, Marietta Terabelian, terancam hukuman penjara atas skema penipuan bantuan besar-besaran. Mereka juga memotong gelang pelacak elektronik mereka sebelum kabur dan meninggalkan tiga anaknya yang berusia remaja dan hanya meninggalkan sepucuk surat.

Pasangan suami istri membawa kabur dana bantuan COVID-19 sebesar USD21 juta atau sekitar Rp298 miliar. Mereka menggunakan identitas palsu dan menghamburkan uang hasil pencurian ke vila mewah, perhiasan, dan bahkan membeli sepeda motor Harley Davidson.

Menurut media lokal KTLA, pasangan itu menggunakan identitas palsu dan curian untuk mendapatkan dana yang diberikan pemerintah AS di bawah skema Paycheck Protection Program dan Economic Injury Disaster Loans. Mereka mencuri ratusan identitas dan menghasilkan identitas palsu yang digunakan untuk mengajukan klaim.

Mereka sering mencuri identitas warga lanjut usia dan warga yang sudah meninggal, serta identitas mahasiswa asing yang hanya tinggal sebentar di AS.



Dana itu seharusnya digunakan untuk membantu pemilik bisnis yang berjuang karena dampak pandemi, tetapi para tersangka menghabiskan uang itu untuk rumah-rumah mahal di lingkungan kelas atas di Los Angeles dan lokasi lain di California, seperti Glendale dan Palm Desert.

Mereka juga menghabiskan uangnya untuk membeli barang-barang mewah seperti perhiasan dan sepeda motor Harley Davidson.

Dalam sebuah pernyataan, FBI mengatakan pasangan ini telah buron sejak September, ketika mereka memotong gelang pemantau dan menghilang.

"Para terdakwa menjalani gaya hidup mewah dengan menipu pemerintah dengan mengorbankan usaha kecil dan pembayar pajak Amerika yang sudah menghadapi kesulitan keuangan dan terkait pandemi," kata Kristi K. Johnson, dari Kantor Lapangan FBI Los Angeles seperti dikutip dari Mirror, Jumat (19/11/2021).
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0998 seconds (0.1#10.140)