Debat di Twitter, Israel Menyangkal Yesus Berasal dari Palestina

Sabtu, 06 Juni 2020 - 01:43 WIB
loading...
Debat di Twitter, Israel...
Orang-orang mengambil bagian dalam perayaan pembukaan patung Yesus di Swiebodzin, Polandia, 21 November 2010. Foto/REUTERS/Sebastian Rzepiel/Agencja Gazeta
A A A
TEL AVIV - Pemerintah Israel via akun Twitter resmi negara tersebut menyangkal bahwa Yesus berasal dari Palestina. Pemerintah Zionis menegaskan dia adalah orang Yahudi dan tidak terkait dengan kebangsaan.

Komentar itu muncul sebagai tanggapan terhadap sebuah posting oleh akun satire, @TheTweetOfGod, yang dijalankan oleh penulis komedi pemenang penghargaan; David Javerbaum. Respons itu memicu debat sengit di Twtter sebagaimana dikutip Middle East Monitor, Jumat (5/6/2020).

Aku satire itu mempertanyakan gambaran umum tradisional Euro-sentris tentang Yesus dengan kulit putih disertai dengan keterangan yang berbunyi; "Privilege tidak mendapatkan jauh lebih putih daripada membuat Palestina era Romawi terlihat seperti ini."

Referensi tersebut muncul di tengah perdebatan yang berkembang seputar "hak istimewa kulit putih" sebagai akibat dari pembunuhan pria kulit hitam George Floyd oleh polisi kulit putih di Minneapolis, Amerika Serikat (AS) yang memicu protes dan kerusuhan massal yang belum pernah terjadi sebelumnya di negara tersebut. (Baca: Sebut Gereja Kelahiran Yesus di Israel, Kuis Jeopardy Dihujat )

Merespons akun satire tersebut, akun Twitter @Israel yang dijalankan oleh Kementerian Luar Negeri Israel, menuliskan tweet berbunyi; "Tuhan: Yesus adalah seorang Palestina. Yesus: Hai Bapak, ingat ketika Anda memberikan pidato tentang nilai-nilai Yahudi di Bar Mitzvah saya?".

Akun satire @TheTweetOfGod kembali menulis tweet sindiran: "Yesus sebenarnya tidak berkulit putih".

Akun @Israel membalas: "Hai @TheTweetOfGod, saya adalah akun Twitter resmi Negara Israel dan saya akan secara resmi menanggapi Anda agar dunia melihat dan juga orang-orang Palestina payah."

Aktivis pro-Israel Aboud Dandachi, seorang pengungsi Suriah yang tinggal di Kanada, ikut berdebat di Twitter dengan menulis; "Tidak ada pejabat Israel yang pernah mengatakan bahwa orang-orang Palestina payah. Israel telah memberikan bantuan corona ke Gaza ketika tidak ada orang lain yang bersedia. Orang-orang Palestina dirawat di rumah sakit Israel. Orang-orang Palestina harus berterima kasih kepada Allah mereka karena memiliki tetangga seperti orang Israel."

Pada bulan April 2019, politisi Partai Demokrat AS, Ilhan Omar, menyatakan bahwa Yesus adalah orang Palestina.

Seorang rabbi yang juga Direktur Global Social Action Agenda di Simon Wiesenthal Center, Abraham Cooper, mengatakan kepada Jewish Journal pada saat itu bahwa klaim Omar adalah penghinaan yang aneh terhadap Yesus yang lahir di tanah Israel dan Kristen. "Palestina adalah nama yang dibuat oleh orang Romawi setelah mereka menyalibkan ribuan orang, menghancurkan Kuil Suci di Yerusalem dan mengasingkan Bangsa Israel dari tanah air mereka," katanya.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1412 seconds (0.1#10.140)