Bertemu Menlu Inggris, Retno Bahas Soal G20 hingga Myanmar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi bertemu koleganya dari Inggris , Elizabeth Truss di Kementerian Luar Negeri, Jakarta pada Kamis (11/11/2021). Dalam pertemuan tersebut Retno keduanya membahas sejumlah isu baik global maupun regional.
Hal itu diungkapkan Retno dalam jumpa pers secara virtual setelah pertemuan .
"Pertama tentang Kepresidenan Indonesia di G20 . Saya berbagi prioritas kepresidenan Indonesia. Inklusivitas adalah semangat utama kepresidenan Indonesia," kata Retno.
Retno menuturkan mendukung arsitektur kesehatan global yang lebih kuat, transisi energi, dan transisi digital akan menjadi salah satu prioritas utama kepresidenan Indonesia.
"Saya berterima kasih kepada Inggris atas dukungannya terhadap kepresidenan Indonesia mulai 1 Desember 2021," ujarnya.
Pandemi menjadi poin berikutnya dari pertemuan keduanya.
"Kedua, pulih dari pandemi bersama. Indonesia menghargai dukungan Inggris untuk 1 juta pembagian dosis vaksin," ucap Retno.
Menurut Retno, baik Indonesia maupun Inggris memiliki pandangan yang sama tentang pentingnya kesetaraan vaksin dan non-diskriminasi terhadap vaksin apapun.
Dalam jangka panjang, kedua negera akan menjajaki kerja sama untuk membangun ketahanan kesehatan nasional, regional dan global, antara lain dengan memperkuat kerja sama di industri farmasi dan obat-obatan, mengembangkan Indonesia sebagai hub regional untuk produksi vaksin; dan dukungan Inggris untuk mekanisme keuangan untuk pandemi.
Hal itu diungkapkan Retno dalam jumpa pers secara virtual setelah pertemuan .
"Pertama tentang Kepresidenan Indonesia di G20 . Saya berbagi prioritas kepresidenan Indonesia. Inklusivitas adalah semangat utama kepresidenan Indonesia," kata Retno.
Retno menuturkan mendukung arsitektur kesehatan global yang lebih kuat, transisi energi, dan transisi digital akan menjadi salah satu prioritas utama kepresidenan Indonesia.
"Saya berterima kasih kepada Inggris atas dukungannya terhadap kepresidenan Indonesia mulai 1 Desember 2021," ujarnya.
Pandemi menjadi poin berikutnya dari pertemuan keduanya.
"Kedua, pulih dari pandemi bersama. Indonesia menghargai dukungan Inggris untuk 1 juta pembagian dosis vaksin," ucap Retno.
Menurut Retno, baik Indonesia maupun Inggris memiliki pandangan yang sama tentang pentingnya kesetaraan vaksin dan non-diskriminasi terhadap vaksin apapun.
Dalam jangka panjang, kedua negera akan menjajaki kerja sama untuk membangun ketahanan kesehatan nasional, regional dan global, antara lain dengan memperkuat kerja sama di industri farmasi dan obat-obatan, mengembangkan Indonesia sebagai hub regional untuk produksi vaksin; dan dukungan Inggris untuk mekanisme keuangan untuk pandemi.