Terungkap, Lebih dari 600 Pasukan AS Kunjungi Taiwan Sejak 2019
loading...
A
A
A
Jumlah itu peningkatan yang signifikan selama kira-kira dua lusin Pasukan Khusus AS dan operasi Marinir AS yang diungkapkan Wall Street Journal bulan lalu telah berada di Taiwan selama lebih dari setahun.
Berita itu memicu kemarahan China. Kabar ini juga secara tak terduga dikonfirmasi Presiden Taiwan Tsai Ing-wen yang selama lima tahun berkuasa membawa Taiwan semakin dekat Washington.
Dalam cerita terpisah yang muncul pada Senin, lembar kepegawaian Pentagon yang diperoleh majalah Foreign Policy menunjukkan personel AS telah ditempatkan di Taiwan sejak awal 2008.
Jumlah mereka relatif kecil, kadang-kadang hanya tujuh atau sebanyak 30 orang tapi tetap provokatif bagi China.
Pada Selasa malam (9/11/2021) waktu setempat, satu pesawat C-40A Angkatan Laut AS yang membawa delegasi Kongres AS terlihat melakukan kunjungan mendadak ke Taipei. Mereka terbang dari Pangkalan Udara Clark di Filipina.
Media Taiwan maupun juru bicara Pentagon John Kirby tidak mengatakan anggota parlemen mana yang berada dalam penerbangan itu, tetapi Kirby mengatakan ini adalah perjalanan Kongres AS kedua ke Taiwan tahun ini.
Kirby menambahkan pernyataan, "Itu tidak biasa."
"Kami sangat menentang dan mengutuk ini," ungkap juru bicara Kementerian Pertahanan China Tan Kefei tentang kunjungan tersebut.
"Taiwan adalah bagian integral dari China. AS telah terlalu mencampuri urusan dalam negeri China, merusak kedaulatan teritorial China, dan mengancam perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan. Kami menyerukan AS untuk segera menghentikan tindakan provokatifnya," tegas dia.
Secara resmi menyebut dirinya Republik China (RoC), pemerintah di Taipei adalah satu-satunya yang tersisa dari apa yang pernah memerintah seluruh China antara tahun 1912 dan 1949.
Berita itu memicu kemarahan China. Kabar ini juga secara tak terduga dikonfirmasi Presiden Taiwan Tsai Ing-wen yang selama lima tahun berkuasa membawa Taiwan semakin dekat Washington.
Dalam cerita terpisah yang muncul pada Senin, lembar kepegawaian Pentagon yang diperoleh majalah Foreign Policy menunjukkan personel AS telah ditempatkan di Taiwan sejak awal 2008.
Jumlah mereka relatif kecil, kadang-kadang hanya tujuh atau sebanyak 30 orang tapi tetap provokatif bagi China.
Pada Selasa malam (9/11/2021) waktu setempat, satu pesawat C-40A Angkatan Laut AS yang membawa delegasi Kongres AS terlihat melakukan kunjungan mendadak ke Taipei. Mereka terbang dari Pangkalan Udara Clark di Filipina.
Media Taiwan maupun juru bicara Pentagon John Kirby tidak mengatakan anggota parlemen mana yang berada dalam penerbangan itu, tetapi Kirby mengatakan ini adalah perjalanan Kongres AS kedua ke Taiwan tahun ini.
Kirby menambahkan pernyataan, "Itu tidak biasa."
"Kami sangat menentang dan mengutuk ini," ungkap juru bicara Kementerian Pertahanan China Tan Kefei tentang kunjungan tersebut.
"Taiwan adalah bagian integral dari China. AS telah terlalu mencampuri urusan dalam negeri China, merusak kedaulatan teritorial China, dan mengancam perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan. Kami menyerukan AS untuk segera menghentikan tindakan provokatifnya," tegas dia.
Secara resmi menyebut dirinya Republik China (RoC), pemerintah di Taipei adalah satu-satunya yang tersisa dari apa yang pernah memerintah seluruh China antara tahun 1912 dan 1949.