Iran Tuntut Jaminan AS Tak akan Campakkan Kesepakatan Nuklir Lagi

Senin, 08 November 2021 - 20:26 WIB
loading...
Iran Tuntut Jaminan...
Fasilitas nuklir Bushehr di Iran. Foto/REUTERS
A A A
TEHERAN - Amerika Serikat (AS) harus meyakinkan Iran bahwa mereka tidak akan meninggalkan kesepakatan nuklir dengan Teheran lagi jika itu dihidupkan kembali. Tuntutan itu diungkapkan juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Iran.

Tak hanya itu, Teheran juga menuntut Washington mencabut sanksi yang melumpuhkan ekonomi Iran.

“Washington harus menjamin tidak ada pemerintahan di Amerika Serikat yang mengolok-olok dunia dan hukum internasional dan tidak mengulangi perilaku ini untuk menarik diri dari perjanjian,” ungkap juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh pada Senin (8/11/2021).

Baca juga: Berpose Cabul di Depan Masjid, Model Ini Panen Kemarahan Warganet

Khatibzadeh juga menegaskan kembali tuntutan lain ke Gedung Putih. “Mereka harus mencabut sanksi yang menindas dan efektif sepenuhnya,” papar dia.

Baca juga: Joker Menyerang Lagi, Seorang Pria Mencoba Membakar Kereta Cepat

“Iran tidak akan menghentikan tindakan kompensasinya sampai yakin sanksi AS akan dicabut secara efektif dan dapat diverifikasi dengan jaminan yang diperlukan dan objektif,” tegas juru bicara itu.

Baca juga: Nasib Tragis Mishaal binti Fahd, Putri Kerajaan Arab Saudi yang Dihukum Mati

Komentar Khatibzadeh muncul setelah negosiator nuklir utama Iran, Ali Bagheri Kani, mengkonfirmasi pekan lalu bahwa diskusi untuk mengubah perjanjian akan dilanjutkan pada 29 November di Wina.

Pembicaraan tentang menghidupkan kembali Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA) yang hancur telah terhenti sejak Agustus, ketika Presiden Iran Ebrahim Raisi menjabat.

Pakta tersebut, yang awalnya ditandatangani bersama pada tahun 2015 antara Iran, China, Prancis, Rusia, Inggris, AS, dan Jerman, menawarkan kepada Teheran pencabutan sanksi internasional jika menghentikan program pengembangan nuklirnya.

Namun, Presiden AS saat itu Donald Trump menarik Washington keluar dari perjanjian pada 2018 dan memukul Iran dengan sanksi yang melumpuhkan.

Sebagai tanggapan, Teheran mulai meningkatkan pengayaan uraniumnya di atas tingkat yang diizinkan berdasarkan perjanjian tersebut.

Pemerintahan Joe Biden telah menyatakan minatnya kembali ke perjanjian, tetapi enggan mengindahkan tuntutan Iran agar sanksi dicabut terlebih dahulu untuk memungkinkan dimulainya kembali pembicaraan.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya,...
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya, China Mampu Tundukkan AS
Hamas Siap Bebaskan...
Hamas Siap Bebaskan Sandera Israel-Amerika Edan Alexander
Keluarga Kerajaan Qatar...
Keluarga Kerajaan Qatar Akan Memberi Trump Pesawat Supermewah Bak Istana Terbang
Trump Dikabarkan Akan...
Trump Dikabarkan Akan Mengakui Palestina saat Berkunjung ke Arab Saudi
AS Tegaskan Tak Perlu...
AS Tegaskan Tak Perlu Izin Israel untuk Buat Kesepakatan dengan Houthi
Profil Paus Leo XIV,...
Profil Paus Leo XIV, Penerus Paus Fransiskus dari Amerika Serikat
AS dan China Sepakat...
AS dan China Sepakat Hentikan Gencatan Perang Dagang selama 90 Hari
Paus Leo XIV Serukan...
Paus Leo XIV Serukan Gencatan Senjata di Gaza
Breaking News: AS dan...
Breaking News: AS dan China Sepakat "Gencatan Senjata" Perang Tarif 90 Hari
Rekomendasi
KDRT Tak Terbukti di...
KDRT Tak Terbukti di Sidang Cerai, Paula Verhoeven Tetap Laporkan Baim Wong ke Komnas Perempuan
7 Orang Tewas dalam...
7 Orang Tewas dalam Karamnya Kapal Wisata Pulau Tikus, Menteri Pariwisata Sampaikan Belasungkawa
Dedi Mulyadi Klaim Bisa...
Dedi Mulyadi Klaim Bisa Gaji Warga Jakarta Rp10 Juta Per KK, Pengamat: Ambisi untuk Pilpres 2029
Berita Terkini
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya,...
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya, China Mampu Tundukkan AS
Banyak Negara Mengakui...
Banyak Negara Mengakui Palestina, Israel Keluarkan Ancaman
Perang India dan Pakistan,...
Perang India dan Pakistan, Siapa yang Paling Menderita?
Angkatan Udara Pakistan...
Angkatan Udara Pakistan Klaim Menang 6:0 dalam Perang dengan India
Siapa Aurangzeb Ahmed?...
Siapa Aurangzeb Ahmed? Arsitek Perang Pakistan yang Suka Menerapkan Strategi Militer China Kuno
Secara Tak Langsung,...
Secara Tak Langsung, Angkatan Udara India Akui Rafale Ditembak Jatuh Pakistan
Infografis
AS Siapkan 100 Hari...
AS Siapkan 100 Hari Lagi untuk Damaikan Rusia dan Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved