Kematian Akibat Covid-19 Melonjak, Bisnis Kremasi di Rusia Alami Peningkatan Investasi
loading...
A
A
A
MOSKOW - Sejumlah investor Rusia tertarik pada bisnis krematorium. Penyebabnya, tingkat kematian yang tinggi akibat virus Corona yang melanda Rusia. Tingkat kematian ini bahkan belum pernah terjadi sebelumnya.
Ketika jumlah korban tewas terus meningkat, warga Rusia semakin memilih untuk mengkremasi orang yang mereka cintai daripada mengubur mereka. “Minat untuk membangun krematorium telah meningkat secara signifikan selama beberapa bulan terakhir,” kata Pavel Kodysh, presiden Uni Organisasi Pemakaman dan Krematorium Rusia kepada The Moscow Times, Sabtu (6/11/2021).
Menurut perkiraan asosiasi, saat ini hanya ada 30 krematorium di Rusia. Beberapa dikelola negara, sementara yang lain dimiliki secara pribadi. “Permintaan kremasi terutama didorong oleh masalah biaya,” ujar Ilya Boltunov, kepala Rumah Duka Cranes.
Menurutnya, selain berurusan dengan kesedihan karena kehilangan orang yang dicintai, banyak orang Rusia terpaksa membayar biaya tersembunyi selama proses penguburan jenazah di pemakaman tertentu. Ia menghubungkan biaya ini dengan korupsi yang merajalela di sektor pemakaman.
“Bisnis pemakaman adalah salah satu industri yang paling dimonopoli dan korup di Rusia,” kata Boltunov. “Kremasi jenazah adalah model bisnis yang lebih transparan dibandingkan dengan [membayar] suap besar-besaran kepada organisasi yang memiliki monopoli atas pemakaman,” lanjutnya.
Menurut Boltuov, industri ini diatur dengan buruk, yang memungkinkan organisasi korup menciptakan masalah buatan dan membebankan biaya ekstra kepada klien untuk penyelesaian mereka.
“Jadi, meskipun biayanya sekitar 40.000 Rubel (USD560) untuk mengubur jenazah di pemakaman, bisnis menyuap dalam bentuk "layanan tambahan" yang dapat berjumlah hingga 100.000 Rubel (USD1.400) tambahan,” kata Bortunov. Sebaliknya, biaya kremasi rata-rata hanya sekitar 20.000 Rubel (USD280).
Meski demikian, Kodysh membantah bahwa harga pemakaman meningkat karena meningkatnya jumlah kematian akibat Covid-19. “Peningkatan angka kematian akibat Covid tidak mempengaruhi harga,” kata Kodysh. “Jika orang mengambil uang untuk layanan tambahan, maka ini secara alami merupakan layanan tambahan, tetapi ini tidak terjadi,” lanjutnya.
Rusia memiliki salah satu kelebihan jumlah kematian akibat Covid-19 tertinggi di dunia, baik secara absolut maupun setelah disesuaikan dengan populasi, dengan infeksi dan kematian baru melonjak ke level tertinggi pandemi dalam beberapa pekan terakhir.
Ketika jumlah korban tewas terus meningkat, warga Rusia semakin memilih untuk mengkremasi orang yang mereka cintai daripada mengubur mereka. “Minat untuk membangun krematorium telah meningkat secara signifikan selama beberapa bulan terakhir,” kata Pavel Kodysh, presiden Uni Organisasi Pemakaman dan Krematorium Rusia kepada The Moscow Times, Sabtu (6/11/2021).
Menurut perkiraan asosiasi, saat ini hanya ada 30 krematorium di Rusia. Beberapa dikelola negara, sementara yang lain dimiliki secara pribadi. “Permintaan kremasi terutama didorong oleh masalah biaya,” ujar Ilya Boltunov, kepala Rumah Duka Cranes.
Menurutnya, selain berurusan dengan kesedihan karena kehilangan orang yang dicintai, banyak orang Rusia terpaksa membayar biaya tersembunyi selama proses penguburan jenazah di pemakaman tertentu. Ia menghubungkan biaya ini dengan korupsi yang merajalela di sektor pemakaman.
“Bisnis pemakaman adalah salah satu industri yang paling dimonopoli dan korup di Rusia,” kata Boltunov. “Kremasi jenazah adalah model bisnis yang lebih transparan dibandingkan dengan [membayar] suap besar-besaran kepada organisasi yang memiliki monopoli atas pemakaman,” lanjutnya.
Menurut Boltuov, industri ini diatur dengan buruk, yang memungkinkan organisasi korup menciptakan masalah buatan dan membebankan biaya ekstra kepada klien untuk penyelesaian mereka.
“Jadi, meskipun biayanya sekitar 40.000 Rubel (USD560) untuk mengubur jenazah di pemakaman, bisnis menyuap dalam bentuk "layanan tambahan" yang dapat berjumlah hingga 100.000 Rubel (USD1.400) tambahan,” kata Bortunov. Sebaliknya, biaya kremasi rata-rata hanya sekitar 20.000 Rubel (USD280).
Baca Juga
Meski demikian, Kodysh membantah bahwa harga pemakaman meningkat karena meningkatnya jumlah kematian akibat Covid-19. “Peningkatan angka kematian akibat Covid tidak mempengaruhi harga,” kata Kodysh. “Jika orang mengambil uang untuk layanan tambahan, maka ini secara alami merupakan layanan tambahan, tetapi ini tidak terjadi,” lanjutnya.
Rusia memiliki salah satu kelebihan jumlah kematian akibat Covid-19 tertinggi di dunia, baik secara absolut maupun setelah disesuaikan dengan populasi, dengan infeksi dan kematian baru melonjak ke level tertinggi pandemi dalam beberapa pekan terakhir.
(esn)