Tak Hanya 99 Jasad, David Fuller Diduga Perkosa Ribuan Mayat Wanita
loading...
A
A
A
LONDON - David Fuller awalnya telah mengakui pembunuhan dua wanita muda pada 1987, juga berhubungan seks dengan 99 mayat wanita di dua rumah sakit di selatan Inggris .
Kini muncul dugaan lebih mengerikan. Si tukang listrik itu diduga telah memperkosa ribuan mayat.
Kejadian ini menciptakan trauma yang paling tak terbayangkan bagi keluarga yang orang yang dicintainya meninggal di rumah sakit.
Tiga departemen pemerintah Inggris telah menawarkan paket dukungan 1,5 juta poundsterling untuk keluarga mereka yang kerabatnya meninggal di dua rumah sakit tempat pembunuh nekrofilia David Fuller bekerja.
Pada Kamis (4/11/2021), Fuller yang berusia 67 tahun mengaku membunuh Wendy Knell (25) dan Caroline Pierce (20), hampir 35 tahun yang lalu.
Terungkap bahwa dia telah mengaku bersalah atas 51 dakwaan lebih lanjut, termasuk penyerangan seksual terhadap lusinan mayat wanita di dua kamar mayat di Kent dan East Sussex.
Surat kabar The Sun mengklaim Fuller bisa saja melecehkan ribuan mayat wanita saat bekerja di Rumah Sakit Kent and Sussex di Tunbridge Wells dan Rumah Sakit Tunbridge Wells di dekatnya antara tahun 1989 dan 2020.
Polisi telah mengidentifikasi 81 orang, termasuk seorang gadis berusia sembilan tahun yang dilecehkan Fuller.
Nevres Kemal mengatakan kepada Sky News bahwa putrinya Azra Kemal (24) adalah salah satu dari mereka yang telah dia perkosa. Gadis itu meninggal pada Juli 2020.
"Dia telah memasuki kamar mayat dan area otopsi ribuan kali. Bukan ratusan, ribuan," ujar ibu Kemal.
Menteri Dalam Negeri Inggris Priti Patel mengatakan, "Sifat memuakkan dari kejahatan yang dilakukan dapat dimengerti akan menyebabkan jijik dan kekhawatiran publik."
Ketika Fuller digerebek di rumahnya awal tahun ini setelah DNA mengidentifikasi dia sebagai pembunuh Wendy Knell, polisi menemukan cakram komputer ditempel di bagian belakang lemari arsip.
Polisi merasa ngeri ketika mereka menemukan cakram berisi lusinan video Fuller yang melakukan penetrasi seksual pada mayat wanita dan bahkan mayat bayi di kamar mayat rumah sakit.
“Fuller menggunakan perannya sebagai tukang listrik di dua rumah sakit ini untuk melakukan tindakan keji ini pada korban yang meninggal,” ungkap Kepala Detektif Inspektur Paul Fotheringham.
“Dia tidak hanya membunuh dan menyerang dua wanita muda yang tidak bersalah pada 1987, yang seharusnya memiliki seluruh hidup mereka di depan mereka, dia kemudian menemukan cara lain melanjutkan pelanggarannya yang mengerikan dengan menyerang dan mencemari banyak korban dan membuat trauma keluarga mereka yang sudah berduka dengan cara yang jelas di luar pemahaman,” papar dia.
Kini muncul dugaan lebih mengerikan. Si tukang listrik itu diduga telah memperkosa ribuan mayat.
Kejadian ini menciptakan trauma yang paling tak terbayangkan bagi keluarga yang orang yang dicintainya meninggal di rumah sakit.
Tiga departemen pemerintah Inggris telah menawarkan paket dukungan 1,5 juta poundsterling untuk keluarga mereka yang kerabatnya meninggal di dua rumah sakit tempat pembunuh nekrofilia David Fuller bekerja.
Pada Kamis (4/11/2021), Fuller yang berusia 67 tahun mengaku membunuh Wendy Knell (25) dan Caroline Pierce (20), hampir 35 tahun yang lalu.
Terungkap bahwa dia telah mengaku bersalah atas 51 dakwaan lebih lanjut, termasuk penyerangan seksual terhadap lusinan mayat wanita di dua kamar mayat di Kent dan East Sussex.
Surat kabar The Sun mengklaim Fuller bisa saja melecehkan ribuan mayat wanita saat bekerja di Rumah Sakit Kent and Sussex di Tunbridge Wells dan Rumah Sakit Tunbridge Wells di dekatnya antara tahun 1989 dan 2020.
Polisi telah mengidentifikasi 81 orang, termasuk seorang gadis berusia sembilan tahun yang dilecehkan Fuller.
Nevres Kemal mengatakan kepada Sky News bahwa putrinya Azra Kemal (24) adalah salah satu dari mereka yang telah dia perkosa. Gadis itu meninggal pada Juli 2020.
"Dia telah memasuki kamar mayat dan area otopsi ribuan kali. Bukan ratusan, ribuan," ujar ibu Kemal.
Menteri Dalam Negeri Inggris Priti Patel mengatakan, "Sifat memuakkan dari kejahatan yang dilakukan dapat dimengerti akan menyebabkan jijik dan kekhawatiran publik."
Ketika Fuller digerebek di rumahnya awal tahun ini setelah DNA mengidentifikasi dia sebagai pembunuh Wendy Knell, polisi menemukan cakram komputer ditempel di bagian belakang lemari arsip.
Polisi merasa ngeri ketika mereka menemukan cakram berisi lusinan video Fuller yang melakukan penetrasi seksual pada mayat wanita dan bahkan mayat bayi di kamar mayat rumah sakit.
“Fuller menggunakan perannya sebagai tukang listrik di dua rumah sakit ini untuk melakukan tindakan keji ini pada korban yang meninggal,” ungkap Kepala Detektif Inspektur Paul Fotheringham.
“Dia tidak hanya membunuh dan menyerang dua wanita muda yang tidak bersalah pada 1987, yang seharusnya memiliki seluruh hidup mereka di depan mereka, dia kemudian menemukan cara lain melanjutkan pelanggarannya yang mengerikan dengan menyerang dan mencemari banyak korban dan membuat trauma keluarga mereka yang sudah berduka dengan cara yang jelas di luar pemahaman,” papar dia.
(sya)