9 Pejuang Kemerdekaan Terbesar, dari Soekarno hingga William Wallace

Senin, 08 Juni 2020 - 06:31 WIB
loading...
9 Pejuang Kemerdekaan Terbesar, dari Soekarno hingga William Wallace
Sejarah mencatat sejumlah tokoh dikenal sebagai pejuang kemerdekaan di negaranya masing-masing dalam menentang penindasan. Ilustrasi/SINDOnews/Titus Jefika Heri Hendarmawan
A A A
Peradaban manusia selalu dihadapkan dengan masalah, salah satunya soal manusia yang tertindas karena berbagai faktor sosial. Penindasan dan perilaku kejam menyadarkan beberapa orang berpengaruh untuk berjuang meraih kebebasan atau kemerdekaan. Sejarah mencatat sejumlah tokoh dikenal sebagai pejuang kemerdekaan di negaranya masing-masing dalam menentang penindasan.

1. Soekarno

9 Pejuang Kemerdekaan Terbesar, dari Soekarno hingga William Wallace


Kontribusi : Pencetus Pancasila dan Proklamator Kemerdekaan RI
Pria kelahiran Surabaya, 6 Juni 1901 ini merupakan Presiden Indonesia pertama pada periode tahun 1945-1967. Peran penting sosok Bung Karno bagi Indonesia sendiri berupa sosok proklamator kemerdekaan Indonesia dan pencetus dasar negara, yaitu Pancasila. (Baca juga: Bung Karno, Arsitek dan Seniman yang Warnai Bangunan Nasional )

Sosoknya sendiri dikenal sebagai orator andal yang mampu membangkit semangat para pendengarnya. Bung Karno juga memberikan banyak gagasan di dunia internasional karena keprihatinan pada nasib kemerdekaan bangsa di Asia-Afrika. Presiden Soekarno mengambil inisiatif mengadakan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955.

2. Nelson Mandela

9 Pejuang Kemerdekaan Terbesar, dari Soekarno hingga William Wallace


Kontribusi : Tokoh gerakan Anti-Apartheid
Partai Politik : Kongres Nasional Afrika
Nelson Mandela dilahirkan pada 18 Juli 1918 dari keluarga bangsawan di Mvezo, Afrika Selatan. Setelah bekerja sebentar sebagai pengacara, ia bergabung dengan Kongres Nasional Afrika pada 1943. Itu adalah awal perjuangannya melawan sistem segregasi rasial di negara itu.

Sepanjang 1950-an, Mandela terlibat dalam protes damai termasuk Kampanye Defiance dan Kongres Rakyat. Namun, pada 1961, ia mendirikan Umkhonto we Sizwe, sebuah kelompok militan, untuk melancarkan pertempuran agresif melawan pemerintah Afrika Selatan. (Baca juga: Surat Terakhir Para Tokoh di Penghujung Hidupnya )

Dia ditangkap pada 1962. Selama proses persidangan, Mandela memberikan pidatonya yang terkenal "Saya siap mati"
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1589 seconds (0.1#10.140)