Serangan Bom di Rumah Sakit Militer Kabul Tewaskan Komandan Senior Taliban

Rabu, 03 November 2021 - 18:11 WIB
loading...
Serangan Bom di Rumah Sakit Militer Kabul Tewaskan Komandan Senior Taliban
Rumah sakit militer di Kabul, Afghanistan. FOTO/Reuters
A A A
KABUL - Seorang komandan militer Taliban tewas dalam serangan bom bunuh diri dan serangan bersenjata yang dilancarkan ISIS di sebuah rumah sakit di ibu kota Afghanistan, Kabul . Demikian dinyatakan oleh para pejabat setempat, Rabu (3/11/2021).

Seperti dilaporkan Reuters, sedikitnya 19 orang tewas dalam serangan yang terjadi Selasa (2/11/2021) waktu setempat di sebuah rumah sakit militer utama Kabul. Hamdullah Mokhlis, seorang anggota jaringan garis keras Haqqani dan seorang perwira di pasukan khusus Korps Badri, adalah tokoh paling senior yang terbunuh sejak Taliban merebut Kabul.



"Ketika mendapat informasi bahwa Rumah Sakit Sardar Daud Khan diserang, Maulvi Hamdullah (Mokhlis), komandan korps Kabul, segera bergegas ke tempat kejadian," kata seorang pejabat media Taliban.

"Kami mencoba menghentikannya, tetapi dia tertawa. Belakangan, kami mengetahui bahwa dia mati syahid dalam pertarungan tatap muka di rumah sakit," tambahnya.

Serangan itu dimulai dengan seorang pembom bunuh diri meledakkan bahan peledaknya di dekat pintu masuk fasilitas, sebelum orang-orang bersenjata masuk ke halaman rumah sakit. Sebagai bagian dari tanggapan, penguasa baru Kabul mengerahkan pasukan khusus mereka ke atap gedung dengan helikopter yang disita dari bekas pemerintah Afghanistan yang didukung AS.



Dalam sebuah pernyataan yang dirilis di saluran Telegramnya, ISIS-Khorasan mengatakan bahwa "lima pejuang kelompok ISIS melakukan serangan terkoordinasi secara simultan" di situs tersebut.

Juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid mengecilkan jumlah korban tewas dan mengatakan bahwa serangan itu berhasil dihentikan dalam waktu 15 menit berkat intervensi yang cepat.

Taliban menghabiskan 20 tahun melancarkan pemberontakan terhadap pemerintah yang didukung Amerika Serikat yang digulingkan sebelum menguasai Kabul pada Agustus. Kini, mereka menghadapi perjuangan untuk membawa stabilitas ke Afghanistan, yang telah dilanda dalam beberapa pekan terakhir oleh serangkaian serangan berdarah yang diklaim oleh saingannya, ISIS-Khorasan.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1324 seconds (0.1#10.140)