Jokowi Serukan Pengelolaan Hutan yang Berkelanjutan di FOLU Summit COP26

Selasa, 02 November 2021 - 22:24 WIB
loading...
Jokowi Serukan Pengelolaan...
Presiden Jokowi serukan pengelolaan hutan yang berkelanjutan di FOLU Summit COP26. Foto/Biro Pers Sekretariat Presiden/Lukas
A A A
GLASGOW - Jutaan masyarakat Indonesia menggantungkan hidupnya dari sektor kehutanan. Menafikan hal ini bukan saja tidak realistis, namun juga tidak akan sustainable. Mari kita kelola hutan yang pro-environment, pro-poor, dan people-centered.

Hal itu disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pembukaan Action on Forest and Land Use Event, 26th Conference of the Parties (COP26) di Glasgow, Inggris, Selasa (2/11/2021).

Jokowi membuka pertemuan tersebut bersama Perdana Menteri Inggis dan Presiden Kolombia, yang merupakan rangkaian pertemuan World Leaders’ Summit COP26.

Beliau berbagi pandangan mengenai perlindungan dan pengelolaan hutan yang menyeluruh, mekanisme insentif melalui sertifikasi dan standar produksi yang berkeadilan, serta mobilisasi dukungan pendanaan dan teknologi bagi negara berkembang.



Jokowi menggarisbawahi bahwa pengelolaan hutan secara berkelanjutan telah berbuah hasil bagi Indonesia, dimana Indonesia berhasil meminimalisir tingkat kebakaran hutan, deforestasi, dan emisi dari sektor kehutanan, di saat dunia terus kehilangan tutupan hutan primer.

Hal ini berhasil dilakukan dengan mengubah paradigma, dari manajemen produk hutan, menjadi manajemen lanskap hutan, sehingga pengelolaan area hutan menjadi lebih menyeluruh.

“Sektor kehutanan dan lahan Indonesia akan mencapai Net Carbon Sink pada tahun 2030. Ini adalah komitmen Indonesia menjadi bagian dari solusi” demikian ditegaskan Presiden RI.

“Capaian nyata Indonesia di sektor kehutanan tidak terbantahkan,” imbuhnya dalam rilis yang diterima Sindonews.



Action on Forest and Land Use Event COP26 bertujuan untuk membahas peran sektor kehutanan dan guna lahan dan kaitannya dengan perubahan iklim, melalui 4 action areas, yaitu komitmen politis; mendorong pendanaan; konsumsi, produksi, dan perdagangan berkelanjutan; serta kontribusi terhadap penghidupan masyarakat.

Selama tahun 2021, Indonesia juga menjalankan peran sebagai Co-chair Forest, Agriculture, and Commodities Trade (FACT) Dialogue bersama Inggris. Dialog tersebut merupakan proses parallel dengan COP26, yang bertujuan untuk memajukan dan mengembangkan prinsip-prinsip kolaborasi, guna mendukung konservasi hutan yang berjalan bersamaan dengan pembangunaan berkelanjutan.
(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1687 seconds (0.1#10.140)