China Uji Coba Rudal Hipersonik, Putin: AS Telah Diperingatkan

Kamis, 28 Oktober 2021 - 05:20 WIB
loading...
China Uji Coba Rudal...
China dilaporkan telah melakukan uji coba rudal hipersonik. Foto/Ilustrasi
A A A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin telah memperingatkan keputusan Washington untuk menarik diri dari perjanjain senjata nuklir era Perang Dingin dapat menyebabkan meningkatnya ketegangan dan kebuntuan antara kekuatan dunia di Asia Timur. Ia pun mendesak diadakannya sebuah dialog.

“Kami telah berulang kali memperingatkan bahwa penghentian perjanjian tentang rudal jarak menengah dan pendek (INF) berarti kawasan itu sekarang menghadapi kemungkinan senjata serang ini muncul di ruang yang luas, dan perlombaan senjata baru sebagai hasilnya,” kata Putin pada KTT Asia Timur ke-16 seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (28/10/2021).

Presiden Rusia itu mengatakan bahwa, terlepas dari keputusan mantan Presiden Donald Trump untuk menarik diri dari INF pada Agustus 2019, Moskow telah menyatakan moratorium sepihak pada penyebaran rudal jarak menengah dan pendek di kawasan Asia-Pasifik dan bagian dunia lain, sambil menyerukan dialog serius tentang masalah ini dengan negara-negara yang terkena dampaknya.

“Proposal Rusia tetap terbuka, dan itu semakin penting,” ujarnya.

Baca juga: Rusia Serukan Negara Asia Tengah Tolak Kehadiran Pasukan AS dan NATO

"Kerja sama dengan negara lain, adalah satu-satunya cara, dalam pandangan kami, untuk menghentikan ancaman yang ada dan yang muncul dan menyelesaikan masalah yang memengaruhi kawasan kami dan dunia secara keseluruhan,” imbuhnya.

Dia melanjutkan dengan menambahkan bahwa dialog perlu fokus pada pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan penduduk. Ia bersikeras bahwa Moskow siap untuk mengambil bagian dalam pembicaraan semacam itu.

Amerika Serikat (AS)menyalahkan penarikannya dari INF atas dugaan pelanggaran pakta nuklir itu oleh Rusia. Moskow telah membantah klaim tersebut dan mengatakan bahwa sistem pertahanan rudal AS di Eropa Tengahlah yang justru melanggar ketentuan. Kremlin sendiri menangguhkan partisipasinya dalam perjanjian itu sehari setelah Washington mengumumkan tidak akan lagi terikat olehnya.

Awal bulan ini, sekretaris pers Putin, Dmitry Peskov mengatakan bahwa Moskow tidak peduli dengan rumor bahwa China telah menguji roket berkemampuan nuklir yang dapat mengorbit di Bumi dan menyerang target lebih cepat dari kecepatan suara.

Menurut Peskov, perkembangan itu tidak menimbulkan ancaman bagi Moskow karena Rusia memiliki hubungan sekutu dengan China yang sedang mengembangkan angkatan bersenjata dan sistem senjatanya, tetapi tidak melampaui kerangka perjanjian internasional apa pun.

Baca juga: Rusia Santai Tanggapi Uji Coba Rudal Hipersonik China

Financial Times melaporkan bahwa dugaan peluncuran rudal hipersonikChina telah mengejutkan intelijen AS .

“Teknologi hipersonik adalah sesuatu yang kami khawatirkan, aplikasi militer potensialnya, dan kami telah menahan diri untuk tidak mengejarnya,” ujar Robert Wood, duta besar AS untuk PBB, memperingatkan.

Baca juga: AS Akui Tidak Tahu Cara Bertahan Lawan Rudal Hipersonik China dan Rusia

Pada awal Oktober, Rusia mengumumkan bahwa mereka telah berhasil menembakkan rudal hipersonik Zircon dari kapal selam nuklir untuk pertama kalinya dalam sejarah . Mampu terbang dengan kecepatan sembilan kali kecepatan suara, panglima militer AS sebelumnya telah memperingatkan Zircon menimbulkan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk deteksi dan intersepsi oleh sistem pertahanan roket konvensional.
(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Trump Dikabarkan Akan...
Trump Dikabarkan Akan Mengakui Palestina saat Berkunjung ke Arab Saudi
Rusia Tidak Takut dengan...
Rusia Tidak Takut dengan Ancaman Sanksi Besar-besaran dari Barat
Putin Usul Rusia-Ukraina...
Putin Usul Rusia-Ukraina Berunding Langsung Tanpa Prasyarat di Istanbul 15 Mei
Presiden Negara NATO...
Presiden Negara NATO Sebut Jalan Kemenangan Perang Ukraina atas Rusia Telah Hancur
Ini Jawaban Rusia setelah...
Ini Jawaban Rusia setelah Ditekan untuk Gencatan Senjata 30 Hari dengan Ukraina
Serangan Pakistan Hancurkan...
Serangan Pakistan Hancurkan Gudang Rudal BrahMos Kebanggaan India
Dampak Nyata Penjualan...
Dampak Nyata Penjualan Tesla Akibat Arah Politik Elon Musk
Kim Jong Un Pantau Uji...
Kim Jong Un Pantau Uji Coba Rudal Balistik Korut, Tekankan Kesiapan Kekuatan Nuklir
Putin Ingin Berunding...
Putin Ingin Berunding Langsung dengan Ukraina, Tanpa Syarat
Rekomendasi
Comeback Dramatis, Jakarta...
Comeback Dramatis, Jakarta Bhayangkara Presisi Juara Proliga 2025
Kapal Tenggelam di Bengkulu,...
Kapal Tenggelam di Bengkulu, 7 Wisatawan Tewas
Waspada! 5 Gejala di...
Waspada! 5 Gejala di Kaki Ini Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Serius
Berita Terkini
Trump Dikabarkan Akan...
Trump Dikabarkan Akan Mengakui Palestina saat Berkunjung ke Arab Saudi
Ini Bukti Militer Pakistan...
Ini Bukti Militer Pakistan Dicintai Rakyatnya, Pengusaha Ini Sumbang Rp2,9 Miliar
Hilang selama 43 Tahun,...
Hilang selama 43 Tahun, Jenazah Tentara Israel Ditemukan di Jantung Suriah
Gencatan Senjata India...
Gencatan Senjata India dan Pakistan Sangat Rapuh, Trump Tawarkan Bantuan
Benazir Bhutto Sunni...
Benazir Bhutto Sunni atau Syiah? Ini Jawabannya
Rayakan Kemenangan,...
Rayakan Kemenangan, Rakyat Pakistan Turun ke Jalan
Infografis
China Uji Coba Bom Hidrogen...
China Uji Coba Bom Hidrogen Hasilkan Suhu 1.000 Derajat Celsius
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved