Penerjemah Militer Inggris yang Masih Tertinggal di Kabul Menyambung Hidup dengan Mengemis

Minggu, 24 Oktober 2021 - 21:00 WIB
loading...
Penerjemah Militer Inggris...
Anggota Taliban di Kabul. FOTO/Reuters
A A A
KABUL - Hingga kini, sekitar 200 penerjemah , staf pendukung kedutaan Inggris dan keluarganya masih tertinggal di Afghanistan. Mereka terancam dieksekusi atau dipenjarakan oleh pemerintah Taliban . Banyak yang sekarang bersembunyi dan mengemis makanan dan uang dari keluarga dan teman.

Seperti dilaporkan Mirror.co.uk, Sabtu (23/10/2021), ratusan orang itu masih tertinggal di Afghanistan, usai penarikan total personel militer Inggris dari tanah Afghanistan. Mereka merasa ditinggalkan oleh pemerintah Inggris.



“Kami meninggalkan Kandahar menuju Kabul ketika Taliban datang. Kedutaan Inggris mengatakan mereka akan mengeluarkan keluarga saya,” ujar, Aleem, ayah dari 4 orang anak.

“Tetapi dalam kekacauan itu, kami tidak bisa sampai ke bandara. Saya belum mendengar apa-apa sejak itu. Kami telah menjual semua perhiasan kami untuk membeli makanan, sekarang kami menjual pakaian kami. Saya bersembunyi di ruang bawah tanah bersama keluarga saya,” jelasnya.



Menurut Aleem, Taliban yang kini berkuasa penuh di Afghanistan, terus melakukan razia untuk menemukan orang-orang yang dianggap tidak sepaham dengan mereka. “Taliban ada di mana-mana, terus-menerus memeriksa siapa saja yang bekerja untuk pemerintah asing,” katanya.

Berbed nasib dengan Aleem, seratus lebih warga Afghanistan berhasil keluar dari tanah kelahiran mereka. “Dua penerbangan evakuasi tiba di Inggris membawa warga Afghanistan dan Inggris,” sebut pernyataan Kementerian Pertahanan (MoD) Inggris.



Lebih dari 100 warga Afghanistan telah tiba di Inggris setelah diterbangkan dari negara tetangga oleh RAF. Menteri Pertahanan Ben Wallace mengatakan: "Pada bulan Agustus kami bekerja tanpa lelah untuk mengangkut lebih dari 15.000 warga Afghanistan dan Inggris yang rentan dari Kabul ke Inggris.

“Seperti yang saya jelaskan pada saat itu, komitmen kami kepada rakyat Afghanistan tidak berakhir di sana. Kami bertekad untuk melakukan yang benar oleh mereka yang mendukung Angkatan Bersenjata kami selama bertahun-tahun dan orang lain yang berisiko,” lanjutnya.

"Penerbangan ini menandai awal dari apa yang akan menjadi upaya abadi untuk merelokasi dan mendukung mereka yang membutuhkan bantuan kami," tambah Wallace.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Kondisi Genetik Langka,...
Kondisi Genetik Langka, Gadis Ini Tak Merasakan Sakit Bahkan usai Ditabrak Mobil
Lima Mata akan Buta...
Lima Mata akan Buta Tanpa Dukungan Amerika Serikat
Rusia Usir 2 Diplomat...
Rusia Usir 2 Diplomat Inggris karena Jadi Mata-mata, London Tak Terima
Kapal Kargo dan Tanker...
Kapal Kargo dan Tanker Minyak Sewaan Militer AS Tabrakan, 32 Luka, 1 Hilang
5 Negara Calon Pemimpin...
5 Negara Calon Pemimpin Baru NATO Jika AS Keluar, Salah Satunya Berpenduduk Mayoritas Muslim
Perempuan Cantik Ini...
Perempuan Cantik Ini Jual Keperawanannya Rp33 Miliar, Klaim Tak Menyesal
Senator Top AS: Ukraina...
Senator Top AS: Ukraina Bisa Lebih Buruk daripada Afghanistan
Siapa yang Memanjat...
Siapa yang Memanjat Menara Elizabeth Big Ben dan Mengibarkan Bendera Palestina?
Bawa Bendera Palestina,...
Bawa Bendera Palestina, Pria Ini Panjat dan Nangkring di Menara Big Ben London
Rekomendasi
Propam Polri Gelar Sidang...
Propam Polri Gelar Sidang Etik Pekan Depan, Eks Kapolres Ngada Terancam Dipecat
Eks Kapolres Ngada Jadi...
Eks Kapolres Ngada Jadi Tersangka Kasus Pencabulan Tiga Anak, Langsung Ditahan
5 Potret Cantik Luna...
5 Potret Cantik Luna Bijl, Model Belanda yang Jadi Pacar Maarten Paes
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
47 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
4 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
7 Masjid Tua di Jakarta...
7 Masjid Tua di Jakarta yang Ikonik dan Sarat Sejarah Islam
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved