Inilah Pemerkosa Wanita di Kereta yang Malah Ditonton Para Penumpang Lain

Kamis, 21 Oktober 2021 - 15:21 WIB
loading...
Inilah Pemerkosa Wanita di Kereta yang Malah Ditonton Para Penumpang Lain
Fiston Ngoy, imigran ilegal asal Kongo, tersangka pemerkosa wanita di kereta komuter di AS. Kasus ini jadi sorotan di AS karena para penumpang hanya menonton kejadian itu tanpa bertindak. Foto/Toronto Sun
A A A
UPPER DARBY - Seorang pria memerkosa wanita di dalam kereta komuter di Philadelphia, Amerika Serikat (AS), yang ironisnya para penumpang lain hanya menonton dan merekam dengan ponsel. Tersangka pemerkosa diketahui adalah seorang imigran ilegal.

Tersangka diidentifikasi bernama Fiston Ngoy (35). Dia adalah warga negara Kongo yang memasuki AS dengan visa pelajar pada tahun 2012 dan tetap tinggal setelah masa berlaku visanya habis pada tahun 2015.



Mengutip Philadelphia Inquirer, Kamis (21/10/2021), Ngoy ditangkap atas tuduhan serangan seksual di kereta komuter pada Rabu pekan lalu. Dia beraksi di dalam kereta Southeastern Pennsylvania Transportation Authority (SEPTA) di dekat pinggiran kota Philly di Upper Darby.

Ngoy tinggal di AS secara ilegal sejak masa berlaku visanya habis tahun 2015. Anehnya, dia tidak deportasi oleh sistem imigrasi meskipun tersandung beberapa beberapa masalah hukum, termasuk satu kasus pelecehan seksual.

Ngoy mengaku bersalah pada 2017 atas tuduhan pelecehan seksual di Washington, D.C,. Pada saat itu, pengadilan menjatuhkan hukuman 120 hari penjara kepada Ngoy dan menempatkannya di tahanan imigrasi untuk dipindahkan.

Anehnya, seorang hakim imigrasi menghentikan pemindahannya pada Maret 2019 setelah dewan banding menemukan bahwa kejahatan seksnya bukanlah “kejahatan serius.” Yang harus dilakukan Ngoy hanyalah check in dengan pihak imigrasi secara berkala.

Sementara itu, polisi sedang menyelidiki para penumpang lain yang justru menonton dan merekam serangan Ngoy terhadap seorang penumpang wanita. Mereka tidak melakukan apa-apa untuk menolong korban.

Diperkirakan setidaknya 10 penumpang menyaksikan serangan itu.

Kepala Polisi SEPTA Thomas Nestel III mengatakan polisi yang menjelajahi video pengawasan atau CCTV mengatakan mereka semestinya menelepon 911. Namun, ternyata tidak melakukannya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1630 seconds (0.1#10.140)