Ditekan ASEAN, Junta Myanmar Bebaskan 5.000 Demonstran yang Ditahan Sejak Kudeta

Rabu, 20 Oktober 2021 - 14:15 WIB
loading...
Ditekan ASEAN, Junta...
Pembebasan tahanan politik di Myanmar. FOTO/Reuters
A A A
YANGON - Junta militer Myanmar akan membebaskan lebih dari 5.000 orang yang ditangkap karena memprotes kudeta militer yang merebut kekuasaan dari pemerintah sipil pada 1 Februari silam. Menurut perkiraan PBB, lebih dari 8.000 pembangkang, termasuk mantan pemimpin Aung San Suu Kyi telah ditangkap oleh junta.

Sebanyak 5.636 tahanan akan dibebaskan sebagai bagian dari festival Thadingyut pada Rabu (20/10/2010) Oktober. Keputusan itu muncul beberapa hari setelah kepala junta dikeluarkan dari KTT Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) karena komitmen pemerintahnya untuk meredakan krisis.



Menurut perkiraan PBB, lebih dari 8.000 pembangkang, termasuk mantan pemimpin Aung San Suu Kyi telah ditangkap oleh junta. Setidaknya 1.100 orang telah tewas sejak kudeta dan setidaknya 120 dilaporkan tewas dalam tahanan.

Pemimpin junta Myanmar, Min Aung Hlaing mengatakan bahwa militer berkomitmen untuk perdamaian dan demokrasi. Dia mendesak ASEAN untuk mempertimbangkan dugaan provokasi yang dilakukan oleh oposisi terhadap National Unity Government (NUG) yang dilarang dan kelompok etnis bersenjata.

"Lebih banyak kekerasan terjadi karena provokasi kelompok teroris. Tidak ada yang peduli dengan kekerasan mereka, dan hanya menuntut kita menyelesaikan masalah ini. ASEAN harus bekerja untuk itu," kata Aung Hlaing, Senin (18/10/2021).



NUG adalah aliansi luas kelompok anti-kudeta yang mencakup anggota partai berkuasa yang digulingkan Suu Kyi. Kelompok tersebut telah mendukung pelatihan dan pembentukan milisi yang disebut "Angkatan Pertahanan Rakyat" dan telah menyatakan pemberontakan nasional terhadap kekuasaan militer.

Pelapor Khusus PBB Tom Andrews di Twitter menyambut baik pembebasan itu. Namun, ia tetap memandang penahanan itu sebagai sikap “keterlaluan”, bahwa mereka ditahan di tempat pertama. “Junta membebaskan tahanan politik di Myanmar bukan karena perubahan hati, tetapi karena tekanan,” katanya.

Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik, sebuah kelompok nirlaba yang telah mendokumentasikan pembunuhan dan penangkapan sejak kudeta pada bulan Februari, mengatakan, bahwa pada Selasa malam sekitar 40 orang telah ditahan kembali, setelah mereka dibebaskan.

Media lokal, termasuk Democratic Voice of Burma dan Khit Thit Media, juga melaporkan beberapa orang ditangkap kembali. “Mereka datang kepada saya hari ini dan mengatakan mereka akan membawa saya pulang, itu saja,” Monywa Aung Shin, juru bicara partai Liga Nasional untuk Demokrasi pimpinan Suu Kyi.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Balas Perang Tarif Trump,...
Balas Perang Tarif Trump, Presiden China Xi Jinping Galang Kekuatan di ASEAN
Lebih dari 2.000 Orang...
Lebih dari 2.000 Orang Tewas akibat Gempa Myanmar, 700 Muslim Meninggal di Masjid
Jumlah Korban Tewas...
Jumlah Korban Tewas Gempa Myanmar-Thailand Melebihi 1.600 Orang
Gempa Myanmar Terjadi...
Gempa Myanmar Terjadi saat Salat Jumat, 50 Masjid Rusak, Lebih 1.000 Orang Tewas
USGS Prediksi Jumlah...
USGS Prediksi Jumlah Korban Tewas akibat Gempa Myanmar Lebih dari 10.000 Jiwa
Operasi Penyelamatan...
Operasi Penyelamatan Korban Gempa di Bangkok Berlanjut hingga Sabtu Pagi
Gempa 7,7 Skala Richter...
Gempa 7,7 Skala Richter Guncang Myanmar, Ini 3 Fakta tentang Sesar Sagaing
Kaya Akan Emas, Pulau...
Kaya Akan Emas, Pulau di Papua Nugini Ini Bisa Diambil Alih oleh Trump
Geger! Pria Ini Cekik...
Geger! Pria Ini Cekik 5 Orang Anggota Keluarga hingga Tewas akibat Tekanan Ekonomi
Rekomendasi
BPS: Neraca Dagang RI...
BPS: Neraca Dagang RI Surplus USD4,33 Miliar per Maret 2025
Hari Kartini, Pramono...
Hari Kartini, Pramono Gratiskan Pembuatan dan Perpanjang SIM untuk Wartawan Perempuan dan ASN
Mahfud MD Ungkap Rakyat...
Mahfud MD Ungkap Rakyat Dukung Kejagung Bongkar Mafia Peradilan
Berita Terkini
5 Fakta Israel Halangi...
5 Fakta Israel Halangi Jemaah Kristen Palestina Rayakan Paskah
14 menit yang lalu
Ini Arti Bendera Zionis...
Ini Arti Bendera Zionis Israel
1 jam yang lalu
3 Kebijakan Putra Mahkota...
3 Kebijakan Putra Mahkota Mohammed bin Salman yang Mengubah Wajah Arab Saudi
1 jam yang lalu
Jerman Tak Siap Hadapi...
Jerman Tak Siap Hadapi Perang Dunia III Melawan Rusia, Ini Sebabnya
2 jam yang lalu
White Paper Baru China...
White Paper Baru China Hindari Kata Tibet, Diganti dengan Xizang
3 jam yang lalu
Mahasiswa Indonesia...
Mahasiswa Indonesia Ditahan AS, Jadi Korban Kebijakan Imigrasi Trump
4 jam yang lalu
Infografis
5 Makanan yang Memicu...
5 Makanan yang Memicu Pikun, Bisa Mengakibatkan Kerusakan Otak
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved