X-95, Rudal Jarak Jauh Andalan Rusia di Masa Depan
loading...
X-95, rudal hipersonik jarak jauh terbaru milik Rusia. FOTO/Gl-News
A
A
A
MOSKOW - Kepala Akademi Militer Staf Umum Rusia, Vladimir Zarudnitsky menuturkan, pihaknya tengah mengembangkan rudal hipersonik jarak jauh terbaru. Rudal andalan Rusia di masa depan itu dinamai X-95.
Zarudnitsky meyakini bahwa dominasi di bidang kedirgantaraan merupakan syarat terpenting untuk memenangkan peperangan di masa depan. Hal tersebut, menurutnya, dapat dicapai melalui penggunaan pesawat tempur dan serbu yang efektif.
“Karena itulah, model senjata dan peralatan khusus militer yang baru dan modern sedang dikembangkan dan diadopsi untuk Pasukan Kedirgantaraan Rusia. Seperti pengebom strategis Tu-160M, sistem rudal hipersonik Kinzhal, senjata udara jarak jauh berpresisi tinggi, khususnya, rudal hipersonik X-95,” ucap Zarudnitsky, seperti dilansir Russia Beyond the Headline, Minggu (17/10/2021).
Selain itu, ujarnya, pesawat udara nirawak, radar, sistem rudal anti pesawat dan peralatan militer canggih lainnya juga sedang dibuat untuk memperkuat peforma militer Rusia di masa depan dan mengimbangi kekuatan blok Barat.
Sementara itu, sumber di kompleks industri militer mengatakan kepada RIA Novosti bahwa rudal hipersonik terbaru itu dikembangkan untuk pengebom Tu-22M3M dan Tu-160M, serta Kompleks Aviasi Perspektif untuk Penerbangan Jarak Jauh (PAK DA).
Baca Juga: Skyfall Rudal Nuklir Terbaru Rusia, Bikin AS Ketar-ketir
“Prototipe rudal tersebut telah diuji pada pesawat pengebom,” ucap sumber, yang berbicara dalam kondisi anonim itu.
Pada Februari lalu, Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Shoigu telah mengatakan, bahwa berbagai sistem berbasis hipersonik akan menjadi tulang punggung pasukan pencegah non nuklir Rusia.
Kini, militer Rusia tengah mengincar kompleks pesawat tempur eksperimental dengan rudal hipersonik Kinzhal, yang selama pengujian mencapai kecepatan Mach 10. Rudal hipersonik intra pesawat juga sedang dikembangkan untuk pesawat tempur generasi kelima Su-57.
Kapal dan kapal selam Angkatan Laut Rusia direncanakan akan dipersenjatai dengan rudal jelajah Zircon, apalagi fregat Admiral Gorshkov telah berhasil menembakkan rudal tersebut pada 19 Juli.
Zarudnitsky meyakini bahwa dominasi di bidang kedirgantaraan merupakan syarat terpenting untuk memenangkan peperangan di masa depan. Hal tersebut, menurutnya, dapat dicapai melalui penggunaan pesawat tempur dan serbu yang efektif.
“Karena itulah, model senjata dan peralatan khusus militer yang baru dan modern sedang dikembangkan dan diadopsi untuk Pasukan Kedirgantaraan Rusia. Seperti pengebom strategis Tu-160M, sistem rudal hipersonik Kinzhal, senjata udara jarak jauh berpresisi tinggi, khususnya, rudal hipersonik X-95,” ucap Zarudnitsky, seperti dilansir Russia Beyond the Headline, Minggu (17/10/2021).
Selain itu, ujarnya, pesawat udara nirawak, radar, sistem rudal anti pesawat dan peralatan militer canggih lainnya juga sedang dibuat untuk memperkuat peforma militer Rusia di masa depan dan mengimbangi kekuatan blok Barat.
Sementara itu, sumber di kompleks industri militer mengatakan kepada RIA Novosti bahwa rudal hipersonik terbaru itu dikembangkan untuk pengebom Tu-22M3M dan Tu-160M, serta Kompleks Aviasi Perspektif untuk Penerbangan Jarak Jauh (PAK DA).
Baca Juga: Skyfall Rudal Nuklir Terbaru Rusia, Bikin AS Ketar-ketir
“Prototipe rudal tersebut telah diuji pada pesawat pengebom,” ucap sumber, yang berbicara dalam kondisi anonim itu.
Pada Februari lalu, Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Shoigu telah mengatakan, bahwa berbagai sistem berbasis hipersonik akan menjadi tulang punggung pasukan pencegah non nuklir Rusia.
Kini, militer Rusia tengah mengincar kompleks pesawat tempur eksperimental dengan rudal hipersonik Kinzhal, yang selama pengujian mencapai kecepatan Mach 10. Rudal hipersonik intra pesawat juga sedang dikembangkan untuk pesawat tempur generasi kelima Su-57.
Kapal dan kapal selam Angkatan Laut Rusia direncanakan akan dipersenjatai dengan rudal jelajah Zircon, apalagi fregat Admiral Gorshkov telah berhasil menembakkan rudal tersebut pada 19 Juli.
(esn)
Lihat Juga :
