Merkel Berharap Jerman Bisa Terus Bekerjasama dengan Turki
loading...
A
A
A
ISTANBUL - Dalam kunjungan perpisahan ke Turki, Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan, negaranya akan terus menjaga hubungan kerja dengan Turki. Merkel juga menekankan kerja sama di sektor migrasi dan isu-isu lainnya, serta membela upaya diplomatik Berlin dalam menegakkan hak asasi manusia.
“Hubungan antara Turki dan Jerman, dengan sisi positif dan negatifnya, akan terus berlanjut,” kata Merkel kepada wartawan pada konferensi pers bersama dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di tangga Istana Dolmabache Istanbul, Sabtu (16/10/2021).
“Semua orang tahu bahwa keamanan dan kemerdekaan kedua negara kita bergantung satu sama lain,” lanjut Merkel seperti dikutip dari Al Jazeera.
Sementara Erdogan mengatakan, Turki akan selalu mengingat itikad baik dan kontribusi yang dibuat Merkel untuk mempertahankan hubungan dengan Turki.
“Mulai dari pencegahan migrasi tidak teratur dari Suriah, hingga pengiriman bantuan kemanusiaan ke Suriah utara, dalam banyak topik Merkel tidak menghindari mengambil inisiatif dan mengambil tanggung jawab,” kata Erdogan.
Partai Merkel kalah tipis dalam pemilihan di Jerman bulan lalu, dan pemerintahan baru akan terdiri dari koalisi yang kemungkinan akan lebih kiri-tengah, dan kemungkinan lebih kritis terhadap Ankara daripada sebelumnya.
Merkel, yang memimpin Jerman selama 16 tahun, dan Erdogan, yang telah memimpin Turki selama 19 tahun, mungkin adalah pemimpin politik paling berpengalaman di kawasan itu. Kadang-kadang, Merkel telah mendorong untuk mempertahankan hubungan dengan Turki meskipun ada tekanan di dalam negeri atas isu-isu kontroversial seperti migrasi dan hak asasi manusia.
Pada hari Sabtu keduanya secara singkat mengakui gaya pemerintahan yang berbeda yang telah diadopsi kedua negara. “Enam belas tahun bukanlah waktu yang singkat, dan saya telah berkuasa selama lebih dari 19 tahun,” kata Erdogan ketika diminta untuk membandingkan ketajaman politik Merkel.
“Kami telah berbicara dan bekerja dengan banyak pemimpin dunia, dan kanselir cukup berhasil dalam mengelola Jerman,” kata Erdogan. “Kami akan melihat perkembangan hubungan kami, tetapi tanpa koalisi [di Jerman] mereka bisa berada di tempat yang lebih baik. Tidak mudah bekerja dengan pemerintah koalisi,” lanjut Erdogan.
“Hubungan antara Turki dan Jerman, dengan sisi positif dan negatifnya, akan terus berlanjut,” kata Merkel kepada wartawan pada konferensi pers bersama dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di tangga Istana Dolmabache Istanbul, Sabtu (16/10/2021).
“Semua orang tahu bahwa keamanan dan kemerdekaan kedua negara kita bergantung satu sama lain,” lanjut Merkel seperti dikutip dari Al Jazeera.
Sementara Erdogan mengatakan, Turki akan selalu mengingat itikad baik dan kontribusi yang dibuat Merkel untuk mempertahankan hubungan dengan Turki.
“Mulai dari pencegahan migrasi tidak teratur dari Suriah, hingga pengiriman bantuan kemanusiaan ke Suriah utara, dalam banyak topik Merkel tidak menghindari mengambil inisiatif dan mengambil tanggung jawab,” kata Erdogan.
Partai Merkel kalah tipis dalam pemilihan di Jerman bulan lalu, dan pemerintahan baru akan terdiri dari koalisi yang kemungkinan akan lebih kiri-tengah, dan kemungkinan lebih kritis terhadap Ankara daripada sebelumnya.
Merkel, yang memimpin Jerman selama 16 tahun, dan Erdogan, yang telah memimpin Turki selama 19 tahun, mungkin adalah pemimpin politik paling berpengalaman di kawasan itu. Kadang-kadang, Merkel telah mendorong untuk mempertahankan hubungan dengan Turki meskipun ada tekanan di dalam negeri atas isu-isu kontroversial seperti migrasi dan hak asasi manusia.
Pada hari Sabtu keduanya secara singkat mengakui gaya pemerintahan yang berbeda yang telah diadopsi kedua negara. “Enam belas tahun bukanlah waktu yang singkat, dan saya telah berkuasa selama lebih dari 19 tahun,” kata Erdogan ketika diminta untuk membandingkan ketajaman politik Merkel.
“Kami telah berbicara dan bekerja dengan banyak pemimpin dunia, dan kanselir cukup berhasil dalam mengelola Jerman,” kata Erdogan. “Kami akan melihat perkembangan hubungan kami, tetapi tanpa koalisi [di Jerman] mereka bisa berada di tempat yang lebih baik. Tidak mudah bekerja dengan pemerintah koalisi,” lanjut Erdogan.
(esn)