Mantan Bos Mossad: Israel Harus Mengebom Reaktor Nuklir Iran

Rabu, 13 Oktober 2021 - 00:44 WIB
loading...
A A A


Cohen mengatakan bahwa Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA)—nama resmi dari kesepakatan nuklir Iran 2015—adalah keliru. "Dalam JCPOA, C berarti komprehensif. Itu tidak komprehensif; itu harus komprehensif," ujarnya.

"Kesepakatan itu harus diperbarui sepenuhnya—tidak hanya dalam satu subjek yang berbeda, tetapi sepenuhnya agar efektif," kata Cohen.

“Jika tidak, Iran akan terus memiliki kemampuan yang dimilikinya saat ini, atau bahkan lebih tinggi.”

Cohen membanggakan aksi Mossad di bawah kepemimpinannya yang menyelundupkan seluruh arsip nuklir dari Iran ke Israel pada 2018. Arsip itu merujuk pada tiga situs nuklir yang sebelumnya tidak diketahui di Republik Islam Iran.

"Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional Rafael Grossi harus mempertimbangkan ini ketika mengizinkan negara-negara untuk menandatangani JCPOA masa depan," paparnya.

"Kecuali Iran benar-benar bersih tentang perbuatan mereka di masa lalu, perjanjian nuklir tidak boleh ditandatangani. Grossi seharusnya tidak membiarkan itu," imbuh dia.

Cohen juga berbicara tentang keterlibatannya dalam normalisasi hubungan Israel dengan negara-negara Arab melalui Abraham Accords atau Kesepakatan Abraham. Dia mengatakan kesepakatan itu adalah salah satu pencapaian terbesar yang pernah ada."Hal yang agung, dan tidak kurang dari keajaiban bagi Israel," katanya.

“Saya berharap, saya berdoa agar gelombang ini terus berlanjut,” katanya. “Negara-negara modern harus berhubungan dengan bintang Israel hari ini. Itu karena kami sangat inovatif. Kami percaya kami harus membawa orang-orang terpintar di seluruh dunia bekerja bahu-membahu dengan kami dan teknologi kami."

“Saya percaya cahaya Negara Israel menjangkau semua orang. Itu diketahui oleh semua negara,” kata Cohen.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1079 seconds (0.1#10.140)