Lukisan Koleksi Pangeran Muhammad bin Salman, Karya Da Vinci Termahal di Dunia
loading...
A
A
A
RIYADH - Lukisan berjudul Salvator Mundi terjual dengan harga USD450,3 juta atau sekitar Rp6,5 triliun pada 2017 lalu. Lukisan ini terjual pada 15 November 2017 oleh Rumah Lelang Christie di New York, Amerika Serikat.
Karya seni yang berarti Penyelamat Dunia ini kemudian dinobatkan menjadi lukisan termahal yang pernah dijual di lelang publik. Pemiliknya merupakan Putra Mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman yang terkenal akan hobinya mengoleksi benda mahal.
Setelah berhasil terjual dengan harga fantastis, keberadaan lukisan ini seolah raib dari mata publik.
Sampai akhirnya, dilansir dari beberapa sumber, lukisan ini dikabarkan telah dipajang di dalam kapal pesiar mewah Serene yang dimiliki Sang Pangeran dan berlayar bersamanya.
Putra Mahkota Arab Saudi ini ternyata tidak menghadiri pelelangan ini secara langsung, melainkan diwakilkan oleh orang lain.
Lukisan berusia 500 tahun itu kabarnya diberikan kepada Pangeran Abu Dhabi, Mohammed bin Zayed, untuk ditampilkan di Museum Louvre, Prancis. Namun, pada September 2018 lalu, pameran tersebut ditunda sampai waktu yang tidak ditentukan.
Lukisan yang disebut-sebut sebagai lukisan terakhir dari Leonardo da Vinci ini menggambarkan Yesus Kristus yang mengenakan gaun Renaisans biru anakronistik, membuat tanda salib dengan tangan kanannya.
Sementara, tangan kirinya memegang bola kristal transparan tanpa pembiasan, yang mewakili bola langit yang menggambarkan surga.
Meskipun lukisan ini terjual dengan harga tinggi, banyak pakar seni yang meragukan bahwa lukisan tersebut merupakan karya dari pelukis terkenal yang melukis Mona Lisa, Leonardo da Vinci.
Pasalnya, lukisan yang diperkirakan dibuat pada rentang 1499-1510 itu sempat hilang selama 200 tahun.
Selain itu, lukisan ini dikabarkan ditmukan dalam kondisi rusak, dipugar dengan buruk, dan telah berulang kali berpindah tangan.
Sejumlah pakar juga mengatakan bahwa Leonardo da Vinci hanya menyumbangkan beberapa elemen pada lukisan tersebut.
Lukisan ini rencananya akan dipindahkan ke daerah administratif Al-Ula yang akan disulap menjadi destinasi wisata dan budaya, atau "Disneyland berbasis seni" versi Arab Saudi.
Karya seni yang berarti Penyelamat Dunia ini kemudian dinobatkan menjadi lukisan termahal yang pernah dijual di lelang publik. Pemiliknya merupakan Putra Mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman yang terkenal akan hobinya mengoleksi benda mahal.
Setelah berhasil terjual dengan harga fantastis, keberadaan lukisan ini seolah raib dari mata publik.
Sampai akhirnya, dilansir dari beberapa sumber, lukisan ini dikabarkan telah dipajang di dalam kapal pesiar mewah Serene yang dimiliki Sang Pangeran dan berlayar bersamanya.
Putra Mahkota Arab Saudi ini ternyata tidak menghadiri pelelangan ini secara langsung, melainkan diwakilkan oleh orang lain.
Lukisan berusia 500 tahun itu kabarnya diberikan kepada Pangeran Abu Dhabi, Mohammed bin Zayed, untuk ditampilkan di Museum Louvre, Prancis. Namun, pada September 2018 lalu, pameran tersebut ditunda sampai waktu yang tidak ditentukan.
Lukisan yang disebut-sebut sebagai lukisan terakhir dari Leonardo da Vinci ini menggambarkan Yesus Kristus yang mengenakan gaun Renaisans biru anakronistik, membuat tanda salib dengan tangan kanannya.
Sementara, tangan kirinya memegang bola kristal transparan tanpa pembiasan, yang mewakili bola langit yang menggambarkan surga.
Meskipun lukisan ini terjual dengan harga tinggi, banyak pakar seni yang meragukan bahwa lukisan tersebut merupakan karya dari pelukis terkenal yang melukis Mona Lisa, Leonardo da Vinci.
Pasalnya, lukisan yang diperkirakan dibuat pada rentang 1499-1510 itu sempat hilang selama 200 tahun.
Selain itu, lukisan ini dikabarkan ditmukan dalam kondisi rusak, dipugar dengan buruk, dan telah berulang kali berpindah tangan.
Sejumlah pakar juga mengatakan bahwa Leonardo da Vinci hanya menyumbangkan beberapa elemen pada lukisan tersebut.
Lukisan ini rencananya akan dipindahkan ke daerah administratif Al-Ula yang akan disulap menjadi destinasi wisata dan budaya, atau "Disneyland berbasis seni" versi Arab Saudi.
(sya)