GSh-18, Pistol Berbobot Ringan Namun Mematikan Buatan Rusia
loading...
A
A
A
MOSKOW - Pada awal tahun 2000-an, militer Rusia mencari pistol baru yang ringan dan efektif, yang lebih kuat daripada pistol Makarov. Pistol ini juga harus bisa disembunyikan di balik seragam. Karena itulah, produsen senjata Rusia berusaha memenuhi kebutuhan tersebut dan menciptakan pistol paling ringan di dunia, hinggga akhirnya muncul GSh-18.
Dalam waktu dekat, pistol ini akan diadopsi oleh semua unit militer Rusia. Pistol ini juga diyakini akan menjadi salah satu pistol favorit petugas Dinas Keamanan Rusia. Pistol itu tampak seperti versi sederhana pistol Glock dengan bingkai logam pada pegangan plastik. Namun, ada perbedaan mencolok antara pistol buatan Austria dan buatan Rusia.
“Tampilan tidak pernah menjadi perhatian konstruktor senjata Rusia. Pistol ini tidak dibuat untuk keperluan komersial dan dijual di toko-toko senjata di seluruh dunia. Seperti pistol lain di Rusia, GSh-18 diciptakan untuk memenuhi kebutuhan khusus kementerian pertahanan,” kata Andrey Piskunov, seorang instruktur pasukan khusus.
Para insinyur, seperti dilansir Russia Beyond The Headline, Sabtu (9/10) mengatakan bahwa Kementerian Pertahanan Rusia ingin agar bobot pistol yang baru seringan mungkin.
“GSh-18 tidak dibuat untuk menjadi pistol paling ringan di dunia. Bobotnya yang ringan semata-mata kebetulan belaka. Pada tahun 2000-an, para konstruktor senjata menggunakan polimer khusus untuk pegangan (pistol), sementara bagian penting lainnya yang berbahan logam dimuat di dalam badan (senjata) supaya pistol dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan andal,” kata Yuri Omelin, seorang insinyur terkemuka dari perusahaan Senjata High Precision.
Bodi pistol terlihat bersudut dan tangan bisa saja tergores jika pengguna menembakkannya tanpa sarung tangan. Meski begitu, pengisian ulang peluru terasa mulus dan mudah. Pelatuknya panjang dan memiliki mekanisme pengaman bergaya pistol Gloc, fitur tambahan yang sangat praktis dibandingkan dengan pistol TT dan Makarov era terdahulu.
GSh-18 menggunakan amunisi pistol yang paling umum digunakan di dunia, yaitu peluru Luger dan Parabellum 9 x 19 mm. Pistol itu dilengkapi magazen yang diperbesar sehingga mampu menyimpan hingga 18 butir peluru. Ini mampu menembus pelindung tubuh kelas 2 dan, pada 2021, mendapatkan amunisi yang bahkan mampu menembus pelindung kelas 3.
Dalam waktu dekat, pistol ini akan diadopsi oleh semua unit militer Rusia. Pistol ini juga diyakini akan menjadi salah satu pistol favorit petugas Dinas Keamanan Rusia. Pistol itu tampak seperti versi sederhana pistol Glock dengan bingkai logam pada pegangan plastik. Namun, ada perbedaan mencolok antara pistol buatan Austria dan buatan Rusia.
Baca Juga
“Tampilan tidak pernah menjadi perhatian konstruktor senjata Rusia. Pistol ini tidak dibuat untuk keperluan komersial dan dijual di toko-toko senjata di seluruh dunia. Seperti pistol lain di Rusia, GSh-18 diciptakan untuk memenuhi kebutuhan khusus kementerian pertahanan,” kata Andrey Piskunov, seorang instruktur pasukan khusus.
Para insinyur, seperti dilansir Russia Beyond The Headline, Sabtu (9/10) mengatakan bahwa Kementerian Pertahanan Rusia ingin agar bobot pistol yang baru seringan mungkin.
“GSh-18 tidak dibuat untuk menjadi pistol paling ringan di dunia. Bobotnya yang ringan semata-mata kebetulan belaka. Pada tahun 2000-an, para konstruktor senjata menggunakan polimer khusus untuk pegangan (pistol), sementara bagian penting lainnya yang berbahan logam dimuat di dalam badan (senjata) supaya pistol dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan andal,” kata Yuri Omelin, seorang insinyur terkemuka dari perusahaan Senjata High Precision.
Bodi pistol terlihat bersudut dan tangan bisa saja tergores jika pengguna menembakkannya tanpa sarung tangan. Meski begitu, pengisian ulang peluru terasa mulus dan mudah. Pelatuknya panjang dan memiliki mekanisme pengaman bergaya pistol Gloc, fitur tambahan yang sangat praktis dibandingkan dengan pistol TT dan Makarov era terdahulu.
GSh-18 menggunakan amunisi pistol yang paling umum digunakan di dunia, yaitu peluru Luger dan Parabellum 9 x 19 mm. Pistol itu dilengkapi magazen yang diperbesar sehingga mampu menyimpan hingga 18 butir peluru. Ini mampu menembus pelindung tubuh kelas 2 dan, pada 2021, mendapatkan amunisi yang bahkan mampu menembus pelindung kelas 3.
(esn)