Besok Disuntik Mati, Wanita Ini Rayakan Hari Terakhir dengan Bir

Sabtu, 09 Oktober 2021 - 14:54 WIB
loading...
A A A
Empat hari kemudian, SepĂşlveda meminta izin, yang akhirnya diberikan pada 6 Agustus 2021.

“Saya lebih tenang karena prosedur itu disahkan. Saya lebih banyak tertawa, saya tidur lebih tenang,” kata wanita yang mendapat dukungan sebagian besar keluarganya.

Sebanyak 11 saudara kandungnya setuju dengan prosedur tersebut, dan putranya telah berada di sisinya di hari-hari terakhirnya. “Saya membutuhkan ibu saya, saya ingin dia bersama saya, hampir dalam kondisi apa pun, tetapi saya tahu bahwa dalam kata-katanya dia tidak lagi hidup, dia bertahan,” kata Federico Redondo Sepúlveda kepada Noticias Caracol.

Namun, tidak semua orang dalam keluarga setuju, terutama karena alasan agama. “Dengan ibu saya, masalahnya menjadi lebih sulit,” kata Sepúlveda."Tetapi saya pikir jauh di lubuk hatinya dia juga memahaminya.”

Keputusannya menghadapi kritik keras, di negara dengan mayoritas besar penganut Katolik Roma dan di mana gereja masih menyebut eutanasia sebagai “pelanggaran serius.”

Inilah tepatnya yang ditunjukkan oleh Konferensi Waligereja Kolombia dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah keputusan pengadilan pada bulan Juli. Monsignor Francisco Antonio Ceballos Escobar mengatakan bahwa itu adalah "pembunuhan yang sangat bertentangan dengan martabat pribadi manusia dan rasa hormat ilahi dari penciptanya" dan menyerukan untuk merawat orang sakit alih-alih memfasilitasi prosedur.

Sepúlveda menyadari hal ini dan telah mendiskusikannya dengan para pendetanya. “Saya tahu bahwa pemilik kehidupan adalah Tuhan, ya. Tidak ada yang bergerak tanpa kehendaknya," katanya.

Tetapi dia juga mengatakan dia pikir Tuhan "mengizinkan ini".

Camila Jaramillo Salazar, seorang pengacara untuk keluarga tersebut, mengatakan keputusan SepĂşlveda telah mengumpulkan banyak dukungan dari Kolombia, meskipun ada kritik dari gereja Katolik.

Faktanya, lebih dari 72 persen dari mereka yang disurvei oleh jajak pendapat Colombia Opina terbaru oleh Invamer mengatakan mereka setuju dengan euthanasia, dengan persentase yang lebih tinggi di kota-kota terbesar di negara itu.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2025 seconds (0.1#10.140)