Viral! Mantan Presiden Saakashvili Diborgol dan Dibawa ke Penjara Georgia

Sabtu, 02 Oktober 2021 - 17:19 WIB
loading...
Viral! Mantan Presiden Saakashvili Diborgol dan Dibawa ke Penjara Georgia
Mantan Presiden Georgia Mikhail Saakashvili diborgol dan dibawa ke penjara. Foto/rt.com
A A A
TBILISI - Kepolisian Georgia telah merilis video mantan Presiden Mikhail Saakashvili yang dipermalukan dengan diborgol dan dibawa ke penjara sekembalinya ke negara itu.

Jaksa mengatakan Saakashvili akan menghadapi ancaman enam tahun penjara karena kejahatannya.



Mantan presiden itu kembali ke negara asalnya pada Jumat (1/10/2021). Politisi yang meninggalkan Georgia pada 2013 itu telah menjadi subyek dari beberapa kasus kriminal dalam dugaan penyalahgunaan kekuasaannya, termasuk tindakan keras terhadap oposisi.



Dia telah dijatuhi hukuman gabungan sembilan tahun di balik jeruji besi secara in absentia.



Saakashvili ditangkap tak lama setelah kedatangannya dan dibawa ke lembaga pemasyarakatan di kota Rustavi, yang terletak sekitar 25 km tenggara ibu kota Tbilisi.

Rekaman video polisi yang disiarkan media lokal menunjukkan konvoi besar kendaraan polisi memasuki tempat penjara dengan lampu berkedip.

Politisi yang diborgol itu dibawa untuk jalan-jalan tak lama setelah itu. Saakashvili tampak tersenyum lebar selama kesempatan berfoto ini.

Tak lama setelah mantan presiden ditahan, jaksa Georgia mengumumkan peluncuran kasus pidana baru terhadap Saakashvili, karena dia diduga memasuki negara itu secara ilegal.

Saakashvili kehilangan kewarganegaraan Georgia pada 2015, ketika dia diberikan kewarganegaraan Ukraina, karena undang-undang negara tersebut tidak mengizinkan kewarganegaraan ganda.

“Dengan vonis tetap, mantan presiden diperkirakan menghabiskan setidaknya enam tahun di balik jeruji besi,” ungkap jaksa.

Presiden petahana Georgia, Salome Zourabichvili, telah mengesampingkan kemungkinan dia akan memaafkan pendahulunya yang kontroversial itu.

“Semua orang sama di depan hukum. Banyak orang bertanya apakah presiden akan mengampuni Saakashvili, jawabannya sederhana, tidak, tidak pernah,” tegas dia saat jumpa pers Jumat malam (1/10/2021).

Dia menambahkan bahwa memaafkan politisi tidak adil bagi “orang-orang yang menderita karena rezimnya.”

Sementara itu, Saakashvili dilaporkan telah menanggapi penangkapan tersebut dengan menyatakan mogok makan.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2224 seconds (0.1#10.140)