Erdogan Ingin Beli Banyak Sistem Rudal S-400 Rusia, Begini Reaksi AS
loading...
A
A
A
BERN - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan akan membeli lebih banyak senjata Rusia, termasuk sistem pertahanan rudal S-400 . Hal itu memicu reaksi keras dari Amerika Serikat (AS), sekutu Ankara di keanggotaan NATO.
AS pada hari Jumat (1/10/2021) memperingatkan Turki tentang risiko lebih lanjut terhadap hubungan bilateral jika nekat membeli lebih banyak senjata dari Rusia.
Washington sebelumnya menjatuhkan sanksi terhadap Ankara sebagai pembalasan atas kenekatannya membeli sistem pertahanan rudal S-400 dari Moskow.
Erdogan telah bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin awal pekan ini dan membahas kerja sama militer yang lebih besar, termasuk rencana Ankara membeli pesawat tempur dan kapal selam dari Moskow.
Turki telah menentang peringatan AS pada 2017 dengan tetap membeli sistem pertahanan rudal S-400, tindakan yang dikhawatirkan aliansi Barat akan memungkinkan Rusia mengasah keterampilannya dalam menargetkan pesawat AS dan Eropa Barat.
“Kami telah mendesak Turki di setiap tingkat dan kesempatan untuk tidak mempertahankan sistem S-400 dan menahan diri dari membeli peralatan militer tambahan Rusia,” kata Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman kepada wartawan ketika ditanya tentang perjalanan Erdogan ke Rusia.
“Kami terus menjelaskan kepada Turki dan apa konsekuensinya jika mereka bergerak ke arah itu,” lanjut Sherman, yang sedang berkunjung ke Swiss, seperti dilansir AFP, Sabtu (2/10/2021).
"S-400 tidak kompatibel atau dapat dioperasikan dengan sistem NATO," katanya lagi.
AS telah mengeluarkan Turki dari program jet tempur siluman F-35 yang canggih—di mana beberapa perusahaan Turki terlibat dalam proyeknya—sebagai respons atas kenekatan Ankara membeli S-400 Rusia. AS juga mengangguhkan pesanan 100 unit pesawat F-35 untuk Turki, meski Ankara sudah membayar.
AS pada hari Jumat (1/10/2021) memperingatkan Turki tentang risiko lebih lanjut terhadap hubungan bilateral jika nekat membeli lebih banyak senjata dari Rusia.
Washington sebelumnya menjatuhkan sanksi terhadap Ankara sebagai pembalasan atas kenekatannya membeli sistem pertahanan rudal S-400 dari Moskow.
Erdogan telah bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin awal pekan ini dan membahas kerja sama militer yang lebih besar, termasuk rencana Ankara membeli pesawat tempur dan kapal selam dari Moskow.
Turki telah menentang peringatan AS pada 2017 dengan tetap membeli sistem pertahanan rudal S-400, tindakan yang dikhawatirkan aliansi Barat akan memungkinkan Rusia mengasah keterampilannya dalam menargetkan pesawat AS dan Eropa Barat.
“Kami telah mendesak Turki di setiap tingkat dan kesempatan untuk tidak mempertahankan sistem S-400 dan menahan diri dari membeli peralatan militer tambahan Rusia,” kata Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman kepada wartawan ketika ditanya tentang perjalanan Erdogan ke Rusia.
“Kami terus menjelaskan kepada Turki dan apa konsekuensinya jika mereka bergerak ke arah itu,” lanjut Sherman, yang sedang berkunjung ke Swiss, seperti dilansir AFP, Sabtu (2/10/2021).
"S-400 tidak kompatibel atau dapat dioperasikan dengan sistem NATO," katanya lagi.
AS telah mengeluarkan Turki dari program jet tempur siluman F-35 yang canggih—di mana beberapa perusahaan Turki terlibat dalam proyeknya—sebagai respons atas kenekatan Ankara membeli S-400 Rusia. AS juga mengangguhkan pesanan 100 unit pesawat F-35 untuk Turki, meski Ankara sudah membayar.