Hubungan dengan Prancis Tegang, Mali Terima 4 Helikopter dan Senjata dari Rusia
loading...
A
A
A
BAMAKO - Satu pesawat kargo mengirimkan empat helikopter, senjata dan amunisi dari Rusia ke Mali pada Kamis malam (30/9/2021).
Pernyataan itu diungkapkan Menteri Pertahanan sementara Mali Sadio Camara.
Dia mengatakan Mali telah membeli helikopter dalam kontrak yang disepakati pada Desember 2020 untuk mendukung angkatan bersenjatanya dalam pertempuran mereka bersama pasukan Prancis, Eropa dan PBB melawan pemberontak yang terkait ISIS dan al-Qaeda.
“Mali membeli helikopter-helikopter ini dari Federasi Rusia, negara sahabat di mana Mali selalu memelihara kemitraan yang sangat bermanfaat,” ungkap dia kepada media lokal di landasan setelah pesawat kargo mendarat di ibu kota Bamako.
Dia menjelaskan, senjata dan amunisi juga diberikan oleh Rusia.
Pengiriman itu dilakukan pada saat hubungan tegang antara Mali dan mitra militer utamanya Prancis atas laporan Bamako dapat merekrut tentara bayaran Rusia saat Paris membentuk kembali misi kontra-terorisme yang beranggotakan 5.000 orang di wilayah tersebut.
Sumber diplomatik dan keamanan mengatakan kepada Reuters bahwa junta militer Mali yang berusia satu tahun hampir merekrut Grup Wagner Rusia.
Pernyataan itu diungkapkan Menteri Pertahanan sementara Mali Sadio Camara.
Dia mengatakan Mali telah membeli helikopter dalam kontrak yang disepakati pada Desember 2020 untuk mendukung angkatan bersenjatanya dalam pertempuran mereka bersama pasukan Prancis, Eropa dan PBB melawan pemberontak yang terkait ISIS dan al-Qaeda.
“Mali membeli helikopter-helikopter ini dari Federasi Rusia, negara sahabat di mana Mali selalu memelihara kemitraan yang sangat bermanfaat,” ungkap dia kepada media lokal di landasan setelah pesawat kargo mendarat di ibu kota Bamako.
Dia menjelaskan, senjata dan amunisi juga diberikan oleh Rusia.
Pengiriman itu dilakukan pada saat hubungan tegang antara Mali dan mitra militer utamanya Prancis atas laporan Bamako dapat merekrut tentara bayaran Rusia saat Paris membentuk kembali misi kontra-terorisme yang beranggotakan 5.000 orang di wilayah tersebut.
Sumber diplomatik dan keamanan mengatakan kepada Reuters bahwa junta militer Mali yang berusia satu tahun hampir merekrut Grup Wagner Rusia.