Dubes AS: AUKUS Bukan Ancaman Stabilitas Indo-Pasifik

Rabu, 29 September 2021 - 23:32 WIB
loading...
Dubes AS: AUKUS Bukan...
Dubes AS untuk Indonesia, Sung Kim. Foto/Free Malaysia Today
A A A
JAKARTA - Pakta pertahanan antara Australia , Amerika Serikat (AS), dan Inggris bukanlah ancaman bagi stabilitas Indo-Pasifik dan tidak ditujukan pada satu negara. Hal itu diungkapkan Duta Besar AS untuk Indonesia, di tengah kekhawatiran bangkitnya pengaruh China di kawasan.

Sebelumnya,Kementerian Luar Negeri mengungkapkan kekhawatiran terhadap pakta pertahanan yang dikenal sebagai AUKUS, di mana Australia akan memperoleh teknologi kapal selam nuklir dari AS, akan memperburuk perlombaan senjata dan proyeksi kekuatan di kawasan.



Malaysia juga mengungkapkan kekhawatrian serupa, sedangkan Filipina, sekutu perjanjian AS, justru mendukung pakta pertahanan AUKUS.



“Ini akan memperkuat kerja sama berkelanjutan kami dengan negara-negara utama seperti Indonesia untuk memastikan bahwa kami memiliki Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka yang menghormati supremasi hukum,” kata Dubes AS untuk Indonesia, Sung Kim, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (29/9/2021).

Kim juga mengatakan dia tidak khawatir tentang perlombaan senjata atau proliferasi nuklir, menyebutnya sebagai inisiatif berpandangan ke depan, positif yang akan menguntungkan Indonesia.

AUKUS sebagian besar dilihat sebagai repons sekutu Barat untuk mencegah hegemoni China di Asia Tenggara dan sekitarnya, khususnya Laut China Selatan, jalur air untuk sepertiga perdagangan kapal, di mana Beijing mengklaim kedaulatan secara historis.

Indonesia awal bulan ini meningkatkan patroli sebagai respons terhadap kapal-kapal Amerika dan China.

"Kami tidak meminta negara mana pun, termasuk Indonesia, untuk membuat pilihan antara AS dan negara lain mana pun," tegas Kim tentang AUKUS, seraya menambahkan ketiga sekutu itu sangat menghormati sentralitas blok Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).



Kim juga memuji upaya perubahan iklim Indonesia, khususnya pengurangan emisi gas rumah kaca dan deforestasi.

Ditanya tentang wilayah paling timur Papua yang bergolak, Kim mengatakan Washington tidak mendukung separatisme di mana pun, tetapi memiliki kekhawatiran atas kebebasan mendasar di wilayah yang dimiliterisasi dan mendesak pembicaraan antara pemerintah dan komunitas lokal.
(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Terungkap, Putra Wakil...
Terungkap, Putra Wakil Bos CIA Tewas dalam Perang Dukung Rusia Melawan Ukraina
Satelit Rahasia Rusia...
Satelit Rahasia Rusia yang Diduga Terhubung Senjata Nuklir Berputar di Luar Kendali
Korea Utara Luncurkan...
Korea Utara Luncurkan Kapal Perang 5.000 Ton Bersenjata Paling Kuat, Kim Jong-un Bicara Nuklir
Putin dan Netanyahu...
Putin dan Netanyahu Absen di Pemakaman Paus Fransiskus, Beijing Tetap Bungkam, Kenapa?
AS Butuh Rp15.919 Triliun...
AS Butuh Rp15.919 Triliun untuk Memodernisasi Senjata Nuklirnya
Trump Ingatkan Netanyahu:...
Trump Ingatkan Netanyahu: Baik-baiklah kepada Warga Gaza yang Menderita
Konvoi Ambulans Ditembaki,...
Konvoi Ambulans Ditembaki, Sentimen Anti-China Meningkat di Myanmar
Ledakan Dahsyat Hancurkan...
Ledakan Dahsyat Hancurkan Pelabuhan Bandar Abbas, Bagaimana Nasib 385 WNI di Iran?
Israel Makin Brutal!...
Israel Makin Brutal! Korban Tewas Warga Gaza Tembus 52.200 Orang
Rekomendasi
Regenerasi Petani Kementan...
Regenerasi Petani Kementan Dipuji IFAD, Siap Ditularkan ke Negara Lain
Instagram Uji Coba Fitur...
Instagram Uji Coba Fitur Terkunci dengan Kode Akses Terbaru
Teaser Nissan Elgrand...
Teaser Nissan Elgrand Generasi Keempat Beredar
Berita Terkini
Ledakan Dahsyat Pelabuhan...
Ledakan Dahsyat Pelabuhan Iran Tewaskan 40 Orang dan 1.242 Luka, Ini Respons Khamenei
30 menit yang lalu
Arab Saudi dan Qatar...
Arab Saudi dan Qatar Umumkan Akan Lunasi Utang Suriah Rp252,8 Miliar
1 jam yang lalu
Citra Satelit Ungkap...
Citra Satelit Ungkap Kemajuan Mencengangkan Proyek NEOM Mohammed bin Salman Senilai Rp8.418 Triliun
1 jam yang lalu
Di Ambang Perang dengan...
Di Ambang Perang dengan Pakistan, Kapal Perang India Tembakkan Rudal BrahMos
2 jam yang lalu
Terkonfirmasi! Kim Jong-un...
Terkonfirmasi! Kim Jong-un Kerahkan Tentara Korut ke Rusia untuk Perang Melawan Ukraina
2 jam yang lalu
Seteru Memanas, Menteri...
Seteru Memanas, Menteri Pakistan Ancam Serang India dengan Senjata Nuklir
3 jam yang lalu
Infografis
6 Pekan, Houthi Tembak...
6 Pekan, Houthi Tembak Jatuh 7 Drone AS Senilai Rp3,4 Triliun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved