RI Khawatirkan Akuisisi Kapal Selam Nuklir Australia Bisa Picu Perlombaan Senjata
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Indonesia mengaku khawatir akuisisi kapal selam nuklir oleh Australia bisa memicu perlombaan senjata di kawasan. Akuisisi kapal selam nuklir adalah bagian dari pakta pertahanan Australia, Amerika Serikat (AS) dan Inggris.
Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan, Indonesia mencermati dengan penuh kehati-hatian tentang keputusan pemerintah Australia untuk memiliki kapal selam bertenaga nuklir.
"Indonesia sangat prihatin atas terus berlanjutnya perlombaan senjata dan proyeksi kekuatan militer di kawasan," kata Kementerian Luar Negeri Indonesia dalam sebuah pernyataan. Baca juga: Ngambek, Prancis Batalkan Perayaan Hubungan dengan AS
Dalam pernyataanya, Kementerian Luar Negeri Indonesia menekankan pentingnya komitmen Australia untuk terus memenuhi kewajibannya mengenai non-proliferasi nuklir.
"Indonesia mendorong Australia untuk terus memenuhi kewajibannya untuk menjaga perdamaian, stabilitas, dan keamanan di Kawasan sesuai dengan Treaty of Amity and Cooperation," ujarnya, seperti dikutip Sindonews pada Jumat (17/9/2021).
"Indonesia mendorong Australia dan pihak-pihak terkait lainnya untuk terus mengedepankan dialog dalam menyelesaikan perbedaan secara damai," ujarnya. Baca juga: Aliansi dengan AS dan Inggris, Australia Bakal Dipasok Rudal Jelajah Tomahawk
Dalam kaitan ini, Indonesia menekankan pentingnya penghormatan terhadap hukum internasional termasuk UNCLOS 1982 dalam menjaga perdamaian dan keamanan di Kawasan
Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan, Indonesia mencermati dengan penuh kehati-hatian tentang keputusan pemerintah Australia untuk memiliki kapal selam bertenaga nuklir.
"Indonesia sangat prihatin atas terus berlanjutnya perlombaan senjata dan proyeksi kekuatan militer di kawasan," kata Kementerian Luar Negeri Indonesia dalam sebuah pernyataan. Baca juga: Ngambek, Prancis Batalkan Perayaan Hubungan dengan AS
Dalam pernyataanya, Kementerian Luar Negeri Indonesia menekankan pentingnya komitmen Australia untuk terus memenuhi kewajibannya mengenai non-proliferasi nuklir.
"Indonesia mendorong Australia untuk terus memenuhi kewajibannya untuk menjaga perdamaian, stabilitas, dan keamanan di Kawasan sesuai dengan Treaty of Amity and Cooperation," ujarnya, seperti dikutip Sindonews pada Jumat (17/9/2021).
"Indonesia mendorong Australia dan pihak-pihak terkait lainnya untuk terus mengedepankan dialog dalam menyelesaikan perbedaan secara damai," ujarnya. Baca juga: Aliansi dengan AS dan Inggris, Australia Bakal Dipasok Rudal Jelajah Tomahawk
Dalam kaitan ini, Indonesia menekankan pentingnya penghormatan terhadap hukum internasional termasuk UNCLOS 1982 dalam menjaga perdamaian dan keamanan di Kawasan
(esn)