Latihan Tanggap Krisis AS-Indonesia Berakhir di Jakarta

Selasa, 28 September 2021 - 21:37 WIB
loading...
Latihan Tanggap Krisis AS-Indonesia Berakhir di Jakarta
Latihan Gabungan GEMA BHAKTI 21, sebuah kegiatan latihan untuk Kepala Staf Gabungan antara Komando Indo-Pasifik AS (USINDOPACOM) dan TNI berakhir di Jakarta. Foto/Kedubes AS
A A A
JAKARTA - Latihan Gabungan GEMA BHAKTI 21 (GB21), sebuah kegiatan latihan untukKepala Staf Gabungan (CJCS) antara Komando Indo-Pasifik Amerika Serikat (AS) atau USINDOPACOM dan TNI berakhir di Jakarta. Latihan ini berlangsung selama delapan hari.

Latihan ni dirancang untuk meningkatkan perencanaan dan proses gabungan di level staf operasional dalam merespons krisis. Latihan ini juga meningkatkan hubungan militer yang positif, menjamin keamanan dan stabilitas di kawasan, meningkatkan pemahaman budaya, serta menambah kemampuan komando dan kontrol.

Kegiatan ini merupakan iterasi kesembilan dari program GEMA BHAKTI, yang dalam bahasa Indonesia berarti “Gema Perbuatan Baik.” USINDOPACOM dan TNI membuat perencanaan untuk sebuah skenario yang melibatkan pasukan militer AS, baik dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara dan Marinir serta mitra-mitra mereka dari TNI.

Selain itu, ini juga melibatkan komunitas sipil dan kemanusiaan, seperti Program Pangan Dunia PBB, Kantor USAID untuk Bantuan Bencana Asing, dan Palang Merah.

“Latihan tahun ini menyegarkan kembali hubungan antara TNI dan militer AS, terutama di tengah pandemi COVID dan semua mitigasi yang diterapkan,” kata Stephen F. Logan, Wakil Ajudan Jenderal Garda Nasional Hawaii, seperti dikutip dari siaran pers Kedutaan Besar AS yang diterima Sindonews pada Selasa (28/9/2021).

“Pengalaman yang diperoleh selama latihan di atas meja yang berfokus pada transfer dari penegakan perdamaian ke pemeliharaan perdamaian sangat tidak ternilai. Dalam sembilan tahun terakhir, Latihan GEMA BHAKTI telah berkembang dan meningkat dalam kompleksitasnya. GEMA BHAKTI menggabungkan latihan staf dengan berbagai skenario,” sambungnya,

Latihan tahun ini melibatkan negara fiksi yang mengalami ketidakstabilan di wilayah perbatasannya yang juga membuat negara-negara sekitarnya tidak stabil. Variabel skenario diambil dari peristiwa bersejarah di dunia nyata.

Latihan ini berfokus pada perencanaan dan koordinasi yang terkait dengan Operasi Penegakan Perdamaian dan Operasi Pemeliharaan Perdamaian, termasuk Keamanan Laut (MARSEC), penanggulangan ancaman transnasional, dan Bantuan Kemanusiaan/Tanggap Bencana (HA/DR).
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1732 seconds (0.1#10.140)