Bos Mata-mata Rusia: AS Tak Terima Kenyataan Bukan Lagi Hegemoni Global

Selasa, 28 September 2021 - 10:40 WIB
loading...
A A A
“Kehadiran militer AS dan NATO telah dipandang sebagai penghalang kuat bagi ancaman teroris yang tidak memungkinkannya menyebar lebih jauh ke Eurasia. Sayangnya, itu tidak benar," kata kepala SVR tersebut.

"Amerika mundur, melarikan diri dari Afghanistan, dan sekarang kita melihat reruntuhan yang mereka tinggalkan: ekonomi yang hancur, teroris bebas berkeliaran, konflik yang semakin dalam antara kelompok etnis yang berbeda, peningkatan perdagangan narkoba dan senjata," imbuh dia.

Baca juga: Koma Lebih dari 15 Tahun, Pangeran Arab Saudi Tak Kunjung Bangun

Pada saat yang sama, Naryshkin menegaskan kembali komitmen SVR untuk bermitra dengan agen mata-mata nasional lainnya.

“Kami benar-benar menghargai kerja sama yang kami miliki dengan mitra kami dari CIA ketika datang untuk memerangi terorisme global,” katanya.

"Situasi yang berubah di Afghanistan akan memberikan mitra Amerika kami kesempatan yang baik untuk menilai kembali peringkat ancaman mereka saat ini." ujarnya.

Taliban merebut kembali hampir seluruh Afghanistan dalam hitungan minggu, sementara rencana penarikan pasukan AS mencapai tahap akhir. Serbuan besar-besaran kelompok militan itu memuncak dengan direbutnya Kabul pada 15 Agustus 2021.

Pada bulan Juli, Presiden Joe Biden memuji Angkatan Darat Afghanistan yang dilatih AS sebagai kekuatan tempur yang cakap dan menyatakan keyakinannya bahwa pemerintah Afghanistan yang didukung PBB akan bertahan setelah Amerika pergi.

Pada kenyataannya, militer Afghanistan sebagian besar "hilang" dalam menghadapi serangan Taliban dan ibu kota negara itu jatuh dengan sedikit atau tanpa perlawanan.

Para milisi Taliban menyita banyak peralatan militer, termasuk senjata dan perlengkapan berteknologi tinggi buatan AS.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Kekuatan Intelijen AS...
Kekuatan Intelijen AS Makin Melemah, Ternyata Ini Penyebab Utamanya
Putin Berharap Tak Gunakan...
Putin Berharap Tak Gunakan Senjata Nuklir di Ukraina, Ini Alasannya
Krisis Kepercayaan pada...
Krisis Kepercayaan pada F-35 AS Dorong Kebangkitan Eropa Kembangkan Jet Tempur Generasi Ke-6
Oposisi Jerman Desak...
Oposisi Jerman Desak NATO Diganti Aliasi Baru yang Libatkan Rusia dan AS
Donald Trump Unggah...
Donald Trump Unggah Gambar Dirinya sebagai Paus, Picu Kemarahan Katolik
Pertama Kali di Dunia,...
Pertama Kali di Dunia, Kapal Nirawak Ukraina Tembak Jatuh Jet Tempur Su-30 Flanker Rusia
AS Jual Rudal AMRAAM...
AS Jual Rudal AMRAAM ke Arab Saudi Senilai Rp57,6 Triliun
Partai Buruh Menangi...
Partai Buruh Menangi Pemilu, Anthony Albanese Kembali Menjabat Sebagai PM Australia
China Uji Coba Bom Hidrogen...
China Uji Coba Bom Hidrogen Hasilkan Suhu 1.000 Derajat Celsius, Jauh Lebih Dahsyat dari TNT
Rekomendasi
Kondisi Terkini Gaza,...
Kondisi Terkini Gaza, BSMI: Pelayanan Kesehatan hanya Mampu Bertahan 40 Hari
Penembakan Brutal di...
Penembakan Brutal di Tempat Hiburan Malam Samarinda, 1 Tewas Tertembak
Kemacetan Terjadi saat...
Kemacetan Terjadi saat CFD Jalan Margonda, Wali Kota Depok Minta Maaf
Berita Terkini
Kekuatan Intelijen AS...
Kekuatan Intelijen AS Makin Melemah, Ternyata Ini Penyebab Utamanya
Sistem Pertahanan Israel...
Sistem Pertahanan Israel Lagi-lagi Ditembus Rudal Houthi, Bandara Tersibuk di Israel Jadi Sasaran
Siapa Zameer Ahmed Khan?...
Siapa Zameer Ahmed Khan? Politikus Muslim India yang Siap Jadi Pengebom Bunuh Diri
Putin Berharap Tak Gunakan...
Putin Berharap Tak Gunakan Senjata Nuklir di Ukraina, Ini Alasannya
Kapan Manusia Mulai...
Kapan Manusia Mulai Berperang untuk Pertama Kalinya?
Berencana Melancarkan...
Berencana Melancarkan Teror di Inggris, 8 Orang yang Berafiliasi dengan Iran Ditangkap
Infografis
Pesawat Pengebom Rusia...
Pesawat Pengebom Rusia Dicegat Jet Tempur Siluman F-35 AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved