Kapal Perang Inggris Terobos Selat Taiwan, China: Berniat Jahat!

Selasa, 28 September 2021 - 08:39 WIB
loading...
Kapal Perang Inggris...
Kapal perang Inggris, HMS Richmond, menerobos Selat Taiwan menuju Vietnam, Senin (27/9/2021). Foto/Twitter @HMS_Richmond
A A A
BEIJING - Kapal perang Inggris, HMS Richmond, menerobos Selat Taiwan pada hari Senin (27/9/2021) menuju ke Vietnam. China mengecam pelayaran tersebut dengan menyebut kapal perang itu berniat jahat.

"Perilaku semacam ini mengandung niat jahat dan merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan," kata Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China seperti dikutip dari People's Daily, Selasa (28/9/2021).



Dalam posting Twitter-nya, media pemerintah Beijing itu menambahkan bahwa Angkatan Udara dan Angkatan Laut China telah diperintahkan untuk “mengikuti dan memperingatkan” HMS Richmond saat melanjutkan perjalanannya ke Vietnam.

“Pasukan Komando Teater selalu menjaga tingkat kewaspadaan yang tinggi dan dengan tegas melawan semua ancaman dan provokasi,” tulis media itu mengutip pihak berwenang Beijing.

Respons marah China muncul setelah sebuah posting di akun Twitter resmi kapal perang Inggris HMS Richmond. Fregat Type 23 dari Angkatan Laut Kerajaan Inggris, yang merupakan bagian dari Carrier Strike Group 21 (CSG-21) Inggris yang dipimpin oleh kapal induk HMS Queen Elizabeth, mengumumkan bahwa kapal itu melewati Selat Taiwan dalam perjalanannya ke Vietnam.

"HMS Richmond menavigasi Selat Taiwan sesuai dengan hukum internasional ke tujuan berikutnya. Di mana pun Angkatan Laut Kerajaan beroperasi, mereka melakukannya dengan sepenuhnya mematuhi hukum dan norma internasional, dan menggunakan hak mereka atas kebebasan navigasi dan penerbangan yang disediakan oleh UN Convention on the Law of the Sea (UNCLOS). Tak terkecuali HMS Richmond," kata Kementerian Pertahanan Inggris.



Pelayaran kapal perang Inggris itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara China dan Taiwan.

Taiwan telah memerintah sendiri dengan memiliki konsitusi, dan militer, dan pemerintah yang dipilih secara demokratis.

Taiwan berpisah dari China daratan selama perang saudara China yang mengakibatkan Partai Komunis China mengambil alih kekuasaan pada tahun 1949.

Meski Taiwan sudah memerintah sendiri, Beijing terus memandang pulau itu sebagai provinsi yang memisahkan diri dari China.

Sementara itu, pihak berwenang di Taipei terus-menerus menolak proposal China untuk "satu negara, dua sistem".
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1687 seconds (0.1#10.140)