Kisah Juragan Durian Thailand Gelar Sayembara Cari Jodoh untuk Putrinya Berhadiah Rp4,2 Miliar
loading...
A
A
A
BANGKOK - Nama Anont Rotthong sempat menghebohkan dunia maya pada tahun 2019 lalu. Pasalnya, juragan durian asal Thailand itu sempat membuat sayembara untuk mencari jodoh untuk putrinya, dengan hadiah fantastis.
Anont, yang menjalankan dua pasar durian di Chumphon, sebelumnya mengatakan akan memberikan USD314 ribu atau Rp4,2 miliar uang tunai, mobil, rumah, dan perkebunan durian kepada pria yang bisa memenangkan hati putrinya.
Salah satu syarat utamanya adalah mereka harus memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk mengambil alih kerajaan duriannya.
"Siapa pun yang tahu cara membeli dan memilih durian, dan sumber buah dari kebun dapat menggandeng putri saya,” kata Anont kala itu, seperti dilansir Channel News Asia pada Senin (27/9/2021).
"Saya tidak akan meminta mahar satu Baht pun darinya, tetapi akan memberinya uang tunai USD314 ribu, 10 kendaraan, rumah, dua pasar durian, dan putri yang lulus dengan pujian dari Universitas Assumption, dan memiliki gelar master dari Universitas Sun Yat-sen di China," sambungnya.
Namun, beberapa hari setelah merilis sayembara tersebut, Anont mengumumkan dipostingan Facebook lain bahwa dia tidak lagi menerima aplikasi. Dia mengatakan bahwa 10 ribu orang telah merespon sayembara dan dia lelah menerima ratusan telepon setiap harinya. Selain itu, dia juga tidak memiliki tempat yang cukup besar untuk menampung mereka semua.
“Menantu yang tertarik, tolong berhenti menelepon saya. Saya benar-benar lelah karena telepon saya selalu berdering. Biarkan aku istirahat," ujarnya.
Kanjasita Rotthong, putri dari Anont, mengatakan bahwa dia menghormati metode ayahnya untuk membantunya menemukan seorang suami. Tetapi kemudian mengatakan bahwa apa pun hasil kontesnya, keputusan akhir ada di tangannya.
Sayembara itu pun akhirnya dihentikan sepenuhnya oleh Anont kurang sepekan setelah dirilis, karena telah menjadi terlalu mengganggu keluarga dan bisnisnya. Meski demikian, Anont mengatakan dia akan tetap memberikan uang USD314 ribu kepada siapapun yang menikahi putrinya kelak.
Lihat Juga: Temui Raja Terkaya di Dunia, Bukan Raja Arab Saudi, Sultan Brunei, atau Raja Inggris Charles III
Anont, yang menjalankan dua pasar durian di Chumphon, sebelumnya mengatakan akan memberikan USD314 ribu atau Rp4,2 miliar uang tunai, mobil, rumah, dan perkebunan durian kepada pria yang bisa memenangkan hati putrinya.
Salah satu syarat utamanya adalah mereka harus memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk mengambil alih kerajaan duriannya.
"Siapa pun yang tahu cara membeli dan memilih durian, dan sumber buah dari kebun dapat menggandeng putri saya,” kata Anont kala itu, seperti dilansir Channel News Asia pada Senin (27/9/2021).
"Saya tidak akan meminta mahar satu Baht pun darinya, tetapi akan memberinya uang tunai USD314 ribu, 10 kendaraan, rumah, dua pasar durian, dan putri yang lulus dengan pujian dari Universitas Assumption, dan memiliki gelar master dari Universitas Sun Yat-sen di China," sambungnya.
Namun, beberapa hari setelah merilis sayembara tersebut, Anont mengumumkan dipostingan Facebook lain bahwa dia tidak lagi menerima aplikasi. Dia mengatakan bahwa 10 ribu orang telah merespon sayembara dan dia lelah menerima ratusan telepon setiap harinya. Selain itu, dia juga tidak memiliki tempat yang cukup besar untuk menampung mereka semua.
“Menantu yang tertarik, tolong berhenti menelepon saya. Saya benar-benar lelah karena telepon saya selalu berdering. Biarkan aku istirahat," ujarnya.
Baca Juga
Kanjasita Rotthong, putri dari Anont, mengatakan bahwa dia menghormati metode ayahnya untuk membantunya menemukan seorang suami. Tetapi kemudian mengatakan bahwa apa pun hasil kontesnya, keputusan akhir ada di tangannya.
Sayembara itu pun akhirnya dihentikan sepenuhnya oleh Anont kurang sepekan setelah dirilis, karena telah menjadi terlalu mengganggu keluarga dan bisnisnya. Meski demikian, Anont mengatakan dia akan tetap memberikan uang USD314 ribu kepada siapapun yang menikahi putrinya kelak.
Lihat Juga: Temui Raja Terkaya di Dunia, Bukan Raja Arab Saudi, Sultan Brunei, atau Raja Inggris Charles III
(esn)