Xi Jinping Ingin Rebut Taiwan, Peringatkan Situasinya Suram

Senin, 27 September 2021 - 08:15 WIB
loading...
A A A
KMT telah menghindari friksi dengan China dengan menerima apa yang disebut konsensus 1992—sebuah perjanjian diam-diam bahwa hanya ada "satu China" tanpa menentukan apakah Beijing atau Taipei adalah perwakilan yang sah.

Sebagai tanggapan, Chu mengatakan dalam sebuah surat kepada Xi bahwa kedua belah pihak harus “mencari kesamaan dan menghormati perbedaan mereka” untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.

Beijing telah meningkatkan tekanan militer, diplomatik, dan ekonomi terhadap Taiwan sejak terpilihnya kembali Presiden Tsai Ing-wen dalam pemilu 2016. Tsai memandang pulau itu sebagai negara berdaulat dan bukan bagian dari "satu China."

Tahun lalu, jet-jet tempur militer China membuat rekor 380 serbuan ke zona pertahanan Taiwan, dengan beberapa analis memperingatkan bahwa ketegangan antara kedua belah pihak berada pada level tertinggi sejak pertengahan 1990-an.

Pada hari Kamis, China menerbangkan 24 pesawat tempur termasuk dua pengebom berkemampuan nuklir ke zona pertahanan udara Taiwan, serangan terbesar dalam beberapa minggu. Manuver itu terjadi setelah Beijing menyuarakan penentangannya terhadap Taipei yang bergabung dengan kesepakatan perdagangan trans-Pasifik utama.
(min)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1657 seconds (0.1#10.140)