Lawan AUKUS, China Didesak Bersiap Lakukan Serangan Nuklir Pertama
loading...
A
A
A
Langkah itu akan mengangkat China di atas kekuatan nuklir berperingkat rendah seperti Inggris, Pakistan, Prancis, dan India yang telah menimbun hulu ledak dalam jumlah ratusan.
Tapi itu masih jauh dari AS dan Rusia, dua kekuatan nuklir terbesar di dunia, yang memiliki persenjataan masing-masing sekitar 4.000 hulu ledak nuklir.
Pembangunan ratusan silo juga menandai perubahan besar dalam ancaman nuklir China, yang saat ini sangat bergantung pada landasan peluncuran berbasis jalan bergerak (mobile) dan pesawat pengebom berkemampuan nuklir. China juga memiliki empat kapal selam bersenjata nuklir.
China memperluas militernya karena ekonominya menggelembung untuk menyaingi AS, setelah tertinggal selama beberapa dekade.
Selain membangun rudal dan silo nuklir baru, ia telah membangun kapal induk baru, tank, jet tempur, drone mata-mata dan drone serang, bersama dengan senapan baru untuk pasukannya.
Beijing telah menggunakan perangkat keras baru untuk mengambil sikap yang lebih agresif di Pasifik: memaksakan kekuasaannya di Hong Kong, mengancam Taiwan, dan mengeklaim sejumlah pulau tak berpenghuni di Laut China Selatan yang telah dibangun pangkalan militer di atasnya.
Ia juga telah menekan klaimnya atas sejumlah pulau lain yang kepemilikannya dipersengketakan, menciptakan ketegangan dengan kekuatan regional lainnya seperti Filipina, Vietnam, Malaysia, dan lainnya. Perselisihan serupa sedang berlangsung di Laut China Timur, di sekitar pulau-pulau yang diklaim oleh Jepang.
China mengeklaim hak atas hampir seluruh Laut China Selatan, yang akan membuat Beijing memegang kendali atas jalur pelayaran internasional yang sangat berharga, daerah penangkapan ikan yang diandalkan negara-negara tetangga untuk makanan, dan deposit batu bara dan minyak yang melimpah.
Tapi itu masih jauh dari AS dan Rusia, dua kekuatan nuklir terbesar di dunia, yang memiliki persenjataan masing-masing sekitar 4.000 hulu ledak nuklir.
Pembangunan ratusan silo juga menandai perubahan besar dalam ancaman nuklir China, yang saat ini sangat bergantung pada landasan peluncuran berbasis jalan bergerak (mobile) dan pesawat pengebom berkemampuan nuklir. China juga memiliki empat kapal selam bersenjata nuklir.
China memperluas militernya karena ekonominya menggelembung untuk menyaingi AS, setelah tertinggal selama beberapa dekade.
Selain membangun rudal dan silo nuklir baru, ia telah membangun kapal induk baru, tank, jet tempur, drone mata-mata dan drone serang, bersama dengan senapan baru untuk pasukannya.
Beijing telah menggunakan perangkat keras baru untuk mengambil sikap yang lebih agresif di Pasifik: memaksakan kekuasaannya di Hong Kong, mengancam Taiwan, dan mengeklaim sejumlah pulau tak berpenghuni di Laut China Selatan yang telah dibangun pangkalan militer di atasnya.
Ia juga telah menekan klaimnya atas sejumlah pulau lain yang kepemilikannya dipersengketakan, menciptakan ketegangan dengan kekuatan regional lainnya seperti Filipina, Vietnam, Malaysia, dan lainnya. Perselisihan serupa sedang berlangsung di Laut China Timur, di sekitar pulau-pulau yang diklaim oleh Jepang.
China mengeklaim hak atas hampir seluruh Laut China Selatan, yang akan membuat Beijing memegang kendali atas jalur pelayaran internasional yang sangat berharga, daerah penangkapan ikan yang diandalkan negara-negara tetangga untuk makanan, dan deposit batu bara dan minyak yang melimpah.
(min)