Australia Tegaskan Tetap Berkomitmen pada Perjanjian Non-Proliferasi

Selasa, 21 September 2021 - 18:22 WIB
loading...
Australia Tegaskan Tetap...
Australia menegaskan bahwa mereka masih tetap berkomitmen pada Perjanjian Non-Proliferasi (NPT), meski mengakuisisi kapal selam nuklir. Foto/REUTERS
A A A
JAKARTA - Australia menegaskan bahwa mereka masih tetap berkomitmen pada Perjanjian Non-Proliferasi (NPT) , meski mengakuisisi kapal selam nuklir. Canberra juga menegaskan bahwa walaupun kapal selamnya akan bertenaga nuklir, itu tidak akan membawa senjata nuklir.

“Australia tetap teguh mendukung Perjanjian Non-Proliferasi (NPT). Australia akan bekerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional untuk memastikan kepatuhan penuh terhadap kewajiban NPT kami sebagai Negara Non-Senjata Nuklir,” ucap Duta Besar Australia untuk ASEAN, Will Nankervis.

Dia mengatakan, Australia tetap berkomitmen untuk memperkuat kepercayaan internasional terhadap integritas rezim non-proliferasi internasional dan Canberra menegakkan kepemimpinan global dalam bidang ini.

“Sebagai pihak dalam Perjanjian Zona Bebas Nuklir Pasifik Selatan, Australia memahami pentingnya Perjanjian Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara bagi negara-negara Asia Tenggara. Australia akan selalu memastikan tindakan kami mendukung perjanjian penting ini,” ujarnya, dalam sebuah pernyataan tertulis yang diterima Sindonews pada Selasa (21/9/2021).

Di kesempatan yang sama, Nankervis mengatakan, Australia adalah pendukung kuat tatanan maritim berbasis aturan. Kami mendukung semua negara untuk dapat menggunakan hak dan kebebasan mereka sesuai dengan Konvensi PBB tentang Hukum Laut.

Dirinya menyatakan bawa Australia akan terus bermitra dengan anggota ASEAN, termasuk dalam pengembangan sumber daya laut yang berkelanjutan dan memerangi tantangan seperti penangkapan ikan ilegal, yang tidak diatur dan tidak dilaporkan, yang dipandu oleh ASEAN Outlook mengenai Indo-Pasifik.

“Kemitraan dan kerja sama positif merupakan inti dari pendekatan Australia di kawasan. Kemitraan ASEAN-Australia telah tumbuh secara signifikan sejak tahun lalu, dengan kesepakatan untuk meningkatkan pertemuan para pemimpin kita menjadi KTT Tahunan dan kerja sama baru untuk mendukung respons kesehatan yang efektif terhadap pandemi, termasuk akses untuk vaksin yang aman dan efektif –dan jalan menuju pemulihan ekonomi,” ungkapnya.

Nankervis mengatakan, Australia adalah pendukung kuat ASEAN Outlook mengenai Indo-Pasifik. Australia, jelasnya, berkomitmen pada prinsip-prinsip dalam Outlook, termasuk sentralitas ASEAN, keterbukaan, transparansi, inklusivitas, tata kelola yang baik, kerangka kerja berbasis aturan dan penghormatan terhadap kedaulatan dan hukum internasional.

“Dan, kami juga berkomitmen untuk melanjutkan kerjasama nyata di bawah empat bidang Outlook, maritim, konektivitas, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan pembangunan ekonomi,” ucap Nankervis.

Dia menjelaskan bahwa Australia telah berpartisipasi aktif dalam Pertemuan Menteri Pertahanan ASEAN-Plus dan memiliki kerja sama di bidang kedokteran militer, operasi penjaga perdamaian, keamanan maritim, dan kontra-terorisme.

“Australia juga berkomitmen untuk menegakkan kewajiban kami di bawah Perjanjian Persahabatan dan Kerjasama, seperti yang telah kami setujui pada tahun 2005, dan untuk bekerja dengan ASEAN dan negara-negara anggotanya untuk memajukan perdamaian dan kemakmuran di kawasan kita. Kami melakukan ini agar kita semua dapat tumbuh dan berkembang di kawasan yang terbuka, stabi, dan inklusif, dengan ASEAN sebagai pusatnya,” tukasnya.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Unjuk Kekuatan, Kapal...
Unjuk Kekuatan, Kapal Selam Nuklir Rusia Tembakkan Rudal Jelajah Kalibr Sejauh 1.100 Km
Soal Rusia Inginkan...
Soal Rusia Inginkan Pangkalan Militer Indonesia, PM Australia Dituduh Memberi Respons Licik
Spesifikasi Tupolev...
Spesifikasi Tupolev Tu-95, Pesawat Pengebom Nuklir Rusia yang Disebut Akan Dikerahkan ke Indonesia
Pakar Ungkap Mengapa...
Pakar Ungkap Mengapa Putin Inginkan Pangkalan di Indonesia, Ada Kaitannya dengan AS
4 Alasan Australia Sangat...
4 Alasan Australia Sangat Takut dengan Isu Putin Ingin Gunakan Pangkalan Militer di Papua
Australia Protes ke...
Australia Protes ke Indonesia Terkait Rusia Minta Gunakan Pangkalan Militer di Papua
Wanita Ini Melahirkan...
Wanita Ini Melahirkan Bayi Orang Lain karena Kesalahan dalam Proses IVF
5 Cerita WNI Terjebak...
5 Cerita WNI Terjebak 18 Jam Mati Listrik di Spanyol: Enggak Ada yang Nyalain Lilin
Profil Hussein Al Sheikh,...
Profil Hussein Al Sheikh, Calon Kuat Pengganti Presiden Palestina Mahmoud Abbas
Rekomendasi
Bulog Kantongi Laba...
Bulog Kantongi Laba Rp66 Miliar di 2024, Realisasi Pengadaan Beras Capai 138%
Ahmad Muzani Respons...
Ahmad Muzani Respons Isu Reshuffle Menteri Kabinet Merah Putih pada Mei
Prabowo Panggil Muzani...
Prabowo Panggil Muzani dan Dasco ke Istana, Bahas Masalah Apa?
Berita Terkini
Houthi Akui Serang Kapal...
Houthi Akui Serang Kapal Induk AS Harry S Truman di Laut Merah
34 menit yang lalu
3 Negara yang Memperebutkan...
3 Negara yang Memperebutkan Kashmir, Siapa yang Berhak?
1 jam yang lalu
Siapa Sayyid Theyazin?...
Siapa Sayyid Theyazin? Putra Mahkota Oman yang Menikah dalam Upacara Tertutup
1 jam yang lalu
Mahathir Mohamad: Bangsa...
Mahathir Mohamad: Bangsa Melayu Kehilangan Singapura, Jatuh ke Tangan Orang China
2 jam yang lalu
3 Fakta Pembunuhan Muslim...
3 Fakta Pembunuhan Muslim di Prancis yang Gegerkan Dunia, Pemicunya Islamofobia?
2 jam yang lalu
Drama Perseteruan Klan...
Drama Perseteruan Klan Miliarder Kwek Guncang Singapura, Berikut 3 Faktanya
3 jam yang lalu
Infografis
Trump Frustrasi pada...
Trump Frustrasi pada Zelensky: Dia Bisa Kehilangan Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved