Kelompok Anti-Vaksin Bisa Ganggu Upaya Dunia Capai Kekebalan Kelompok

Minggu, 19 September 2021 - 22:00 WIB
loading...
Kelompok Anti-Vaksin Bisa Ganggu Upaya Dunia Capai Kekebalan Kelompok
Ilustrasi. FOTO/Reuters
A A A
ABU DHABI - Kelompok anti-vaksin dapat menghambat upaya dunia untuk mencapai kekebalan kelompok terhadap virus Covid-19 . Sikap kelompok anti-vaksin juga dinilai bisa menempatkan orang lain dalam bahaya. Gerakan anti-vaksinasi global telah menjadi ancaman yang berkembang dalam beberapa tahun terakhir.

Di Uni Emirat Arab (UEA), para dokter mengatakan, mitos yang diyakini orang tentang keamanan vaksin merusak upaya negara itu untuk memvaksinasi warganya. Gunjan Mahajan, ahli patologi klinis spesialis di Rumah Sakit Burjeel, Dubai, menyalahkan informasi palsu yang beredar di platform media sosial tentang potensi efek samping vaksin.



“Ada begitu banyak informasi yang salah tentang vaksin Covid-19 yang disebarluaskan. Beberapa percaya bahwa vaksin dapat menyebabkan semua jenis efek samping utama, dari infertilitas hingga mengubah genetika Anda secara permanen,” ucapnya, seperti dilansir Al Arabiya, Sabtu (18/9).

Mahajan juga mengatakan bahwa beberapa orang mengaitkan kematian dini seseorang dengan fakta bahwa mereka baru saja menerima vaksin COVID-19.

“(Beberapa) orang tua juga menyebutkan banyak risiko medis, seperti autisme, sebagai konsekuensi potensial dari vaksinasi. Beberapa percaya bahwa vaksin membanjiri sistem kekebalan bayi dan bahwa imunisasi alami lebih baik daripada vaksinasi dan bahwa vaksin itu sendiri mengandung racun atau benar-benar memberi Anda penyakit,” ujarnya.



“Yang lain percaya bahwa perusahaan farmasi hanya ingin menjual produknya, terlepas dari dampaknya terhadap orang yang menggunakannya. Tidak satu pun dari mitos ini benar atau memiliki bukti ilmiah untuk mendukungnya. Oleh karena itu, mereka harus diabaikan,” sambungnya.

Dia mengatakan, ada juga kekhawatiran bahwa vaksin Covid-19 dibuat secara terburu-buru dan itu bisa membahayakan keselamatan mereka. Tapi, jelasnya kekhawatiran ini tidak valid.

Menurutnya, vaksin Covid-19 memang memiliki efek samping, tetapi itu tidak berarti mereka berbahaya. Jika efek samping itu muncul, berarti vaksin sedang bekerja. Ia juga menjelaskan, bahwa efek samping jangka pendek dapat terjadi dalam 24 hingga 48 jam, terutama setelah dosis kedua, termasuk demam, kelelahan, sakit kepala, dan nyeri sendi.



“Itu hanya berarti bahwa respons kekebalan tubuh Anda telah dipicu untuk melawan infeksi Covid-19 di masa depan. Berbeda dengan kekhawatiran yang meningkat tentang apa yang mungkin dilakukan vaksin Covid-19, kami memiliki bukti yang tak terbantahkan tentang bahaya yang sebenarnya ditimbulkan oleh virus itu sendiri,” tuturnya.

Meningkatnya orang yang anti terhadap vaksin dalam beberapa tahun terakhir membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memasukan keraguan vaksin dalam 10 besar ancaman terhadap kesehatan global pada tahun 2019.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2104 seconds (0.1#10.140)