Dulu Musuhan, Putra Mahkota Arab Saudi dan Emir Qatar Kini Tertawa Bareng
loading...
A
A
A
DUBAI - Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman bin Abdulaziz al-Saud berpose tertawa bersama Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani dan Penasihat Keamanan Nasional Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Tahnoun bin Zayed al-Nahyan pada hari Jumat.
Pemandangan ini langka mengingat pemimpin Saudi—yang dikenal sebagai Pangeran MBS—dan Qatar pernah terlibat permusuhan beberapa tahun lalu.
Pada 2017, empat negara Arab—Arab Saudi, Bahrain, Mesir, dan Uni Emirat Arab—memblokade Qatar setelah Doha dituduh mendukung terorisme dan terlalu erat dalam berhubungan dengan Iran. Tuduhan sebagai penyokong terorisme telah dibantah Doha.
Pada Januari 2021, blokade itu dicabut dan permusuhan berakhir. Entah kesepakatan apa yang dicapai untuk mengakhiri permusuhan itu, namun Amerika Serikat (AS)-lah yang menjadi perantara perdamaian.
Pose tertawa bersama antara Pangeran Mohammad, Emir Tamim dan Tahnoun terjadi di sebuah tempat di Laut Merah. Ketiganya melakukan apa yang mereka sebut "pertemuan persaudaraan".
Direktur Kantor Swasta Putra Mahkota Saudi, Badr al-Asaker, mem-posting foto ketiga pejabat itu di halaman Twitter-nya.
“Pertemuan persahabatan dan persaudaraan di Laut Merah menyatukan Pangeran Mohammad bin Salman, Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani, dan Penasihat Keamanan Nasional UEA Sheikh Tahnoun bin Zayed al-Nahyan,” tulis Al Asaker, yang dilansir Gulf News, Sabtu (18/9/2021).
Tidak jelas di mana para pemimpin Teluk itu bertemu, tetapi penampilannya yang santai memastikan bahwa mereka sedang berlibur.
Awal bulan lalu, Sheikh Tamim menerima delegasi UEA yang dipimpin oleh Sheikh Tahnoun bin Zayed.
Pertemuan tersebut menyentuh hubungan bilateral dan cara-cara untuk lebih mengembangkan kerja sama antara kedua negara, terutama di bidang ekonomi dan perdagangan dan proyek-proyek investasi vital yang melayani proses pembangunan, pengembangan dan kemajuan serta pencapaian kepentingan bersama kedua negara.
Putra Mahkota Arab Saudi juga menyambut kunjungan Emir Qatar di Jeddah belum lama ini. Itu merupakan kunjungan pertama pemimpin Qatar setelah deklarasi AlUla GCC pada Januari yang memperbaiki hubungan antara kedua negara tersebut.
KTT GCC pada Januari lalu menjadi saksi di mana semua negara Teluk menandatangani deklarasi AlUla yang mana Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan mengatakan secara resmi mengakhiri perselisihan Saudi dengan Qatar.
Pemandangan ini langka mengingat pemimpin Saudi—yang dikenal sebagai Pangeran MBS—dan Qatar pernah terlibat permusuhan beberapa tahun lalu.
Pada 2017, empat negara Arab—Arab Saudi, Bahrain, Mesir, dan Uni Emirat Arab—memblokade Qatar setelah Doha dituduh mendukung terorisme dan terlalu erat dalam berhubungan dengan Iran. Tuduhan sebagai penyokong terorisme telah dibantah Doha.
Pada Januari 2021, blokade itu dicabut dan permusuhan berakhir. Entah kesepakatan apa yang dicapai untuk mengakhiri permusuhan itu, namun Amerika Serikat (AS)-lah yang menjadi perantara perdamaian.
Pose tertawa bersama antara Pangeran Mohammad, Emir Tamim dan Tahnoun terjadi di sebuah tempat di Laut Merah. Ketiganya melakukan apa yang mereka sebut "pertemuan persaudaraan".
Direktur Kantor Swasta Putra Mahkota Saudi, Badr al-Asaker, mem-posting foto ketiga pejabat itu di halaman Twitter-nya.
“Pertemuan persahabatan dan persaudaraan di Laut Merah menyatukan Pangeran Mohammad bin Salman, Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani, dan Penasihat Keamanan Nasional UEA Sheikh Tahnoun bin Zayed al-Nahyan,” tulis Al Asaker, yang dilansir Gulf News, Sabtu (18/9/2021).
Tidak jelas di mana para pemimpin Teluk itu bertemu, tetapi penampilannya yang santai memastikan bahwa mereka sedang berlibur.
Awal bulan lalu, Sheikh Tamim menerima delegasi UEA yang dipimpin oleh Sheikh Tahnoun bin Zayed.
Pertemuan tersebut menyentuh hubungan bilateral dan cara-cara untuk lebih mengembangkan kerja sama antara kedua negara, terutama di bidang ekonomi dan perdagangan dan proyek-proyek investasi vital yang melayani proses pembangunan, pengembangan dan kemajuan serta pencapaian kepentingan bersama kedua negara.
Putra Mahkota Arab Saudi juga menyambut kunjungan Emir Qatar di Jeddah belum lama ini. Itu merupakan kunjungan pertama pemimpin Qatar setelah deklarasi AlUla GCC pada Januari yang memperbaiki hubungan antara kedua negara tersebut.
KTT GCC pada Januari lalu menjadi saksi di mana semua negara Teluk menandatangani deklarasi AlUla yang mana Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan mengatakan secara resmi mengakhiri perselisihan Saudi dengan Qatar.
(min)