Putin: Penarikan Pasukan AS dari Afghanistan Lebih Mirip Pelarian

Jum'at, 17 September 2021 - 23:10 WIB
loading...
Putin: Penarikan Pasukan AS dari Afghanistan Lebih Mirip Pelarian
Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut penarikan pasukan AS dari Afghanistan lebih mirip pelarian daripada evakuasi. Foto/Ilustrasi
A A A
MOSKOW - Meskipun Amerika Serikat (AS) menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk merencanakan penarikannya dari Afghanistan , peristiwa yang terjadi lebih tampak seperti pelarian daripada manuver terkoordinasi. Hal itu dikatakan Presiden Rusia Vladimir Putin pada forum para pemimpin Eurasia.

Putin berbicara pada pertemuan Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO), sebuah kelompok yang terdiri dari delapan negara, termasuk China dan India.

“Tugas mendesak yang dihadapi organisasi kami adalah untuk mengejar kebijakan tunggal dan terkoordinasi berdasarkan penilaian risiko serius terkait dengan meningkatnya ketegangan di Afghanistan setelah penarikan tergesa-gesa – atau lebih seperti pelarian total – oleh pasukan AS dan NATO dari negara itu,” kata Putin seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (17/9/2021).

Tiga anggota SCO – Pakistan, Uzbekistan, dan Tajikistan – berbagi perbatasan dengan Afghanistan, sehingga koordinasi antara aliansi dalam hal ini dianggap penting.



Presiden Rusia itu juga mencatat perlunya kelompok delapan negara tersebut untuk menghentikan terorisme, perdagangan narkoba, dan ekstremisme agar tidak meninggalkan Afghanistan dan merembes ke wilayah SCO.

Ini bukanlah pertama kalinya Putin mengkritik cara penarikan pasukan Amerika dari negara yang bermasalah itu. Awal bulan ini, pemimpin Rusia itu mengatakan kepada para pemimpin BRICS bahwa NATO menciptakan kekacauan di Afghanistan, sambil mencatat bahwa seluruh dunia harus membersihkan kekacauan itu.

“Saya telah mengatakan berkali-kali bahwa krisis saat ini di Afghanistan adalah konsekuensi langsung dari upaya yang tidak bertanggung jawab untuk memaksakan nilai-nilai asing dari luar dan keinginan untuk membangun apa yang disebut struktur demokrasi dengan rekayasa politik, yang tidak mempertimbangkan karakteristik historis maupun nasional dari negara lain," kata Putin, menuduh AS dan sekutunya mengabaikan tradisi yang dianut negara lain.

"Penulis eksperimen ini kemudian buru-buru mundur, meninggalkan subjek mereka untuk berjuang sendiri juga. Seluruh komunitas internasional harus menghadapi konsekuensinya,” simpulnya.



Situasi di Afghanistan meningkat pada Mei 2021, setelah dimulainya penarikan pasukan AS, yang telah berada di negara itu sejak 2001.

Pada tanggal 15 Agustus, kurang dari sebulan sebelum akhir dari batas waktu Amerika untuk pergi, Taliban, sebuah gerakan yang ditunjuk sebagai organisasi teroris, mengumumkan bahwa mereka telah mengambil alih Afghanistan.
(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1617 seconds (0.1#10.140)