India Bersiap Uji Rudal yang Bisa Bawa Nuklir, Begini Reaksi China

Jum'at, 17 September 2021 - 15:16 WIB
loading...
India Bersiap Uji Rudal...
Rudal balistik antarbenua Agni-V yang pernah diuji coba India. Foto/REUTERS
A A A
BEIJING - India sedang bersiap untuk menguji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) Agni-V yang bisa membawa hulu ledak nuklir. China , sebagai rivalnya, langsung mempertanyakan proyek misil tersebut.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengutip Resolusi Dewan Keamanan PBB (UNSCR) 1172 saat merespons rencana New Delhi itu. Resolusi itu diadopsi tahun 1998.



“Mengenai apakah India dapat mengembangkan rudal balistik yang mampu mengirimkan senjata nuklir, UNSCR 1172 sudah memiliki ketentuan yang jelas,” kata Zhao pada Kamis menanggapi pertanyaan atas laporan uji coba ICBM Agni-V yang sedang disiapkan India, seperti dikutip Global Times, Jumat (17/9/2021).

Selain mampu membawa hulu ledak nuklir, ICBM Agni-V memiliki jangkauan terbang hingga 5.000 km. Artinya, kota-kota di China berada dalam jangkauannya.

"Menjaga perdamaian, keamanan dan stabilitas di Asia Selatan memenuhi kepentingan bersama, di mana China berharap semua pihak akan melakukan upaya konstruktif,” kata Zhao.

Sekadar diketahui, UNSCR 1172 diadopsi pada Juni 1998 setelah uji coba senjata nuklir 1998 oleh India dan Pakistan. "Menyerukan kepada India dan Pakistan segera menghentikan program pengembangan senjata nuklir mereka, untuk menahan diri dari persenjataan atau dari pengerahan senjata nuklir," bunyi resolusi itu.

"Agar menghentikan pengembangan rudal balistik yang mampu mengirimkan senjata nuklir dan setiap produksi lebih lanjut dari bahan fisil untuk senjata nuklir, agar menegaskan kebijakan mereka untuk tidak mengekspor peralatan, bahan atau teknologi yang dapat berkontribusi pada senjata pemusnah massal atau rudal mampu memberikan mereka dan agar melakukan komitmen yang tepat dalam hal itu," lanjut resolusi yang masih berlaku itu.

Ironisnya, meski mengutip resolusi tersebut, China telah membantu pengembangan program nuklir dan rudal Pakistan selama beberapa dekade, mulai dari menyediakan uranium yang diperkaya hingga berbagai teknologi untuk pengembangan rudal berkemampuan nuklir.

Kerja sama itu terus berlanjut dan diakui secara resmi tiga tahun lalu. Pada tahun 2018, Akademi Ilmu Pengetahuan China (CAS) yang didukung negara mengumumkan telah menjual sistem pelacakan kepada Pakistan untuk mempercepat pengembangan rudal multi-hulu ledak.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1195 seconds (0.1#10.140)