ICC akan Selidiki Dugaan Kejahatan Kemanusian Dalam Perang Narkoba Duterte

Kamis, 16 September 2021 - 18:31 WIB
loading...
ICC akan Selidiki Dugaan...
ICC akan membuka penyelidikan atas dugaan kejahatan terhadap kemanusiaan dalam perang melawan narkoba Presiden Filipina, Rodrigo Duterte. Foto/REUTERS
A A A
JENEWA - Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) akan membuka penyelidikan atas dugaan kejahatan terhadap kemanusiaan dalam "perang melawan narkoba" Presiden Filipina, Rodrigo Duterte. ICC menilai banyak pelanggaran serius dalam operasi tersebut.

“Majelis Pra-Peradilan I Pengadilan Kriminal Internasional mengabulkan permintaan Penuntut Umum untuk memulai penyelidikan sehubungan dengan kejahatan dalam yurisdiksi Pengadilan yang diduga dilakukan di wilayah Filipina antara 1 November 2011 dan 16 Maret 2019 dalam konteks yang disebut kampanye 'perang melawan narkoba'," kata ICC dalam sebuah pernyataan.

Menurut ICC, seperti dilansir Anadolu Agency pada Kamis (16/9/2021), apa yang disebut kampanye 'perang melawan narkoba' tidak dapat dilihat sebagai operasi penegakan hukum yang sah dan pembunuhan-pembunuhan itu tidak sah atau hanya sebagai ekses dalam operasi yang dinyatakan sah.

Permintaan untuk menyelidiki kasus terhadap Duterte diajukan pada 14 Juni oleh mantan jaksa ICC, Fatou Bensouda.

'Perang melawan narkoba' pemerintah Duterte diluncurkan segera setelah ia menjabat pada Juni 2016.

Dia melakukan penangkapan besar-besaran terhadap pengedar dan pengguna narkoba. Duterte juga membiarkan polisi membunuh setiap penjahat dan pengguna narkoba.

Pada 2018, Duterte mengumumkan penarikan Filipina dari Statuta Roma, yang mulai berlaku pada Maret 2019. Statuta Roma adalah sebuah perjanjian untuk membentuk ICC untuk mengadili tindak kejahatan kemanusiaan dan memutus rantai kekebalan hukum

Sejak itu, Duterte telah berulang kali mengatakan bahwa dia tidak akan bekerja sama dalam penyelidikan ICC, mengklaim bahwa pengadilan tidak memiliki yurisdiksi di Filipina karena negara Asia Tenggara itu telah menarik diri dari keanggotaannya.

Namun, ICC mengatakan masih memiliki yurisdiksi atas kejahatan yang dilakukan oleh Duterte dari November 2011 hingga Maret 2019, ketika negara itu masih menandatangani statuta tersebut.

Angka resmi terbaru yang dirilis pada Juni menunjukkan bahwa hingga akhir April 2021, polisi dan pasukan keamanan lainnya telah membunuh setidaknya 6.117 tersangka pengedar narkoba selama operasi.
(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
China Bantah kalau Mantan...
China Bantah kalau Mantan Presiden Filipina Duterte Minta Suaka
Disebut sebagai Pahlawan,...
Disebut sebagai Pahlawan, Ribuan Rakyat Filipina Tuntut Pembebasan Duterte
Hari Ini, Mantan Presiden...
Hari Ini, Mantan Presiden Filipina Duterte Diadili di ICC untuk Pertama Kalinya
Wapres Filipina Sara...
Wapres Filipina Sara Duterte Susul Ayahnya yang Akan Diadili di Den Haag
Bagaimana Sikap Wapres...
Bagaimana Sikap Wapres Filipina setelah Bapaknya, Eks Presiden Duterte Ditangkap?
Mantan Presiden Filipina...
Mantan Presiden Filipina Duterte Naik Pesawat Menuju Den Haag usai Ditangkap
Mengapa Duterte Sangat...
Mengapa Duterte Sangat Populer di Filipina dan Dikutuk Barat?
Korban Tewas Gempa Mynamar...
Korban Tewas Gempa Mynamar dan Thailand Tembus 1.600 Orang
Arab Saudi Rayakan Idul...
Arab Saudi Rayakan Idul Fitri Minggu 30 Maret, Gerhana Tak Pengaruhi Penampakan Hilal
Rekomendasi
H-1 Lebaran, Arus Lalin...
H-1 Lebaran, Arus Lalin di Tol Cipali dan Pantura Cirebon Ramai Lancar
Lebaran Hari Ini, Ratusan...
Lebaran Hari Ini, Ratusan Umat Islam di Kota Solo Gelar Salat Id
Sehari Jelang Lebaran,...
Sehari Jelang Lebaran, Lalu Lintas di Jakarta Lengang
Berita Terkini
Wanita Tampar Askar...
Wanita Tampar Askar Masjid Nabawi, Polisi Madinah Turun Tangan
23 menit yang lalu
11 Negara Merayakan...
11 Negara Merayakan Idulfitri pada Minggu, 15 Negara Putuskan Senin
1 jam yang lalu
Trump Tuntut Ukraina...
Trump Tuntut Ukraina Bayar Kembali Semua Bantuan AS dengan Bunganya
2 jam yang lalu
Trump Pecat Hampir Semua...
Trump Pecat Hampir Semua Karyawan Institut Perdamaian yang Didanai Kongres AS
2 jam yang lalu
Eks PM Inggris Tegaskan...
Eks PM Inggris Tegaskan Tidak Ada Alternatif NATO
3 jam yang lalu
Blokade Israel Berlanjut...
Blokade Israel Berlanjut saat Idulfitri, Warga Palestina di Gaza Kelaparan
4 jam yang lalu
Infografis
Iran: 2 Kapal Induk...
Iran: 2 Kapal Induk Nuklir AS Tak akan Berani Menyerang!
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved