Inggris Bela Keputusan Soal Pencabutan Lockdown

Minggu, 31 Mei 2020 - 20:51 WIB
loading...
Inggris Bela Keputusan...
Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab mengatakan bahwa pelonggaran penguncian terkait Covid-19 adalah langkah yang tepat untuk dilakukan. Foto/REUTERS
A A A
LONDON - Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab mengatakan bahwa pelonggaran penguncian terkait Covid-19 adalah langkah yang tepat untuk dilakukan. Dia mengabaikan kritik yang mengatakan bahwa pelonggaran penguncian di Inggris dilakukan terlalu cepat.

"Kami yakin bahwa ini adalah langkah yang tepat untuk diambil pada saat ini," kata Raab dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Minggu (31/5/2020).

"Kami mengambil langkah-langkah itu dengan sangat hati-hati, bukan hanya berdasarkan pada sains, tetapi juga berdasarkan pada kemampuan kami sekarang untuk memantau virus tersebut," sambungnya.

Sebelumnya, dua penasehat sains untuk pemerintah Inggris memperingatkan bahwa Covid-19 masih menyebar terlalu cepat di negara itu untuk melonggarkan, terlebih mencabut pengucian.

Direktur Wellcome Trust, Jeremy Farrar yang sekaligus Grup Penasehat Sains untuk Kedaruratan Inggris (SAGE) menuturkan bahwa Covid-19 masih menyebar terlalu cepat untuk mencabut penguncian di Inggris.

“Tes, pelacakan dan isolasi (TTI) harus dilakukan, bekerja sepenuhnya, mampu mengatasi setiap lonjakan segera, respon lokal, hasil cepat dan tingkat infeksi harus diturunkan. Dan dapat dipercaya,” ucapnya.

Sementara itu, John Edmunds dari School of Hygiene & Tropical Medicine dan anggota SAGE menyatakan, saat ini London mengambil beberapa risiko dengan tes dan sistem pelacakan yang belum teruji. Menurut dia, pembukaan penguncian murni keputusan politik.

“Pemerintah di Westminster jelas membuat keputusan pada tingkat kejadian yang mereka dapat toleransi, level kejadian di Inggris lebih tinggi dibandingkan negara serupa di Eropa. Tapi kita jelas memutuskan bahwa kita dapat mentoleransi level kejadian itu, atau yang pemerintah lakukan,” ungkap dia.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1310 seconds (0.1#10.140)