Bomber Siluman B-2 Spirit Rusak saat Mendarat Darurat di Missouri
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Jet pembom siluman B-2 Spirit baru-baru ini terlihat terbang di atas Samudra Atlantik dengan pesawat F-15 Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) dan Eurofighter Typhoon milik Angkatan Udara Kerajaan Inggris.
Penerbangan itu bagian dari misi pelatihan untuk mempererat hubungan dengan NATO dan mengurangi "risiko keamanan" tertentu yang ada di Eropa.
Angkatan Udara AS mengkonfirmasi pada Selasa (14/9/2021) bahwa pembom siluman B-2 Spirit rusak selama penerbangan baru-baru ini di landasan pacu di Pangkalan Angkatan Udara Whiteman, Missouri.
Pembom siluman yang mahal itu bertahan dari kerusakan saat berusaha melakukan pendaratan darurat di tengah misi pelatihan rutin Selasa pagi, menurut memo Komando Serangan Global Angkatan Udara yang diperoleh The Drive.
"Tidak ada cedera personel dan tidak ada kebakaran yang terkait dengan pendaratan," ungkap memo itu merinci kejadian tersebut.
Tingkat kerusakan tidak diketahui karena tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan tentang peristiwa tersebut, yang dilaporkan dalam penyelidikan militer AS.
Administrasi Penerbangan Federal juga telah mengeluarkan Pembatasan Penerbangan Sementara (TFR) untuk wilayah terdekat.
Penerbangan itu bagian dari misi pelatihan untuk mempererat hubungan dengan NATO dan mengurangi "risiko keamanan" tertentu yang ada di Eropa.
Angkatan Udara AS mengkonfirmasi pada Selasa (14/9/2021) bahwa pembom siluman B-2 Spirit rusak selama penerbangan baru-baru ini di landasan pacu di Pangkalan Angkatan Udara Whiteman, Missouri.
Pembom siluman yang mahal itu bertahan dari kerusakan saat berusaha melakukan pendaratan darurat di tengah misi pelatihan rutin Selasa pagi, menurut memo Komando Serangan Global Angkatan Udara yang diperoleh The Drive.
"Tidak ada cedera personel dan tidak ada kebakaran yang terkait dengan pendaratan," ungkap memo itu merinci kejadian tersebut.
Tingkat kerusakan tidak diketahui karena tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan tentang peristiwa tersebut, yang dilaporkan dalam penyelidikan militer AS.
Administrasi Penerbangan Federal juga telah mengeluarkan Pembatasan Penerbangan Sementara (TFR) untuk wilayah terdekat.