Presiden Ukraina Sebut Perang Habis-habisan dengan Rusia Mungkin Terjadi
loading...
A
A
A
KIEV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan pada hari Jumat bahwa perang habis-habisan dengan Rusia mungkin terjadi. Komentar itu ditanggapi sinis oleh Moskow.
Ditanya pada konferensi Yalta European Strategy (YES) tentang kemungkinan perang habis-habisan dengan Rusia, Zelenskiy berkata: “Saya pikir itu mungkin terjadi. Ini adalah hal terburuk yang bisa terjadi, tapi sayangnya ada kemungkinan itu.
Dia menambahkan bahwa jika itu terjadi, itu akan menjadi “kesalahan terbesar Rusia”.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova langsung bereaksi atas komentar pemimpin Kiev tersebut. "Pernyataan Zelensky semakin terpisah dari kenyataan. Frasa yang tidak terhubung oleh logika tunggal dan tidak mengekspresikan pendekatan konseptual apa pun," katanya, seperti dilansir TASS, Sabtu (11/9/2021).
"Itu adalah respons terfragmentasi yang dangkal. Serangkaian kata-kata agresif, menuduh, dan klise yang tidak disatukan menjadi satu pemikiran," imbuh diplomat perempuan Rusia itu.
Ketegangan antara Ukraina dan Rusia meningkat tahun ini ketika Moskow mengumpulkan pasukan di dekat perbatasan dan pertempuran meningkat di Ukraina timur. Hubungan kedua negara telah memburuk selama bertahun-tahun sejak aneksasi Rusia atas Crimea dari Ukraina pada Maret 2014.
Moskow menuduh Kiev kehilangan minat dalam pembicaraan damai, sementara Zelenskiy dengan sia-sia mendorong pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di zona konflik.
Lihat Juga: Masa Depan Suram bagi Ukraina, Berikut 7 Konsekuensi Buruk Kepemimpinan Donald Trump dalam Perang di Eropa
Ditanya pada konferensi Yalta European Strategy (YES) tentang kemungkinan perang habis-habisan dengan Rusia, Zelenskiy berkata: “Saya pikir itu mungkin terjadi. Ini adalah hal terburuk yang bisa terjadi, tapi sayangnya ada kemungkinan itu.
Dia menambahkan bahwa jika itu terjadi, itu akan menjadi “kesalahan terbesar Rusia”.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova langsung bereaksi atas komentar pemimpin Kiev tersebut. "Pernyataan Zelensky semakin terpisah dari kenyataan. Frasa yang tidak terhubung oleh logika tunggal dan tidak mengekspresikan pendekatan konseptual apa pun," katanya, seperti dilansir TASS, Sabtu (11/9/2021).
"Itu adalah respons terfragmentasi yang dangkal. Serangkaian kata-kata agresif, menuduh, dan klise yang tidak disatukan menjadi satu pemikiran," imbuh diplomat perempuan Rusia itu.
Ketegangan antara Ukraina dan Rusia meningkat tahun ini ketika Moskow mengumpulkan pasukan di dekat perbatasan dan pertempuran meningkat di Ukraina timur. Hubungan kedua negara telah memburuk selama bertahun-tahun sejak aneksasi Rusia atas Crimea dari Ukraina pada Maret 2014.
Moskow menuduh Kiev kehilangan minat dalam pembicaraan damai, sementara Zelenskiy dengan sia-sia mendorong pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di zona konflik.
Lihat Juga: Masa Depan Suram bagi Ukraina, Berikut 7 Konsekuensi Buruk Kepemimpinan Donald Trump dalam Perang di Eropa
(min)