Pakistan Marah Dituduh Kendalikan Situasi di Afghanistan

Selasa, 07 September 2021 - 17:02 WIB
loading...
A A A
Duta Besar juga mengatakan telah terjadi lonjakan serangan perbatasan terhadap tentara Pakistan baru-baru ini.

"Dan akhirnya, satu poin terakhir adalah beberapa kekuatan asing mungkin berpikir bahwa itu hanya masalah Pakistan. Tidak, itu bukan hanya masalah kita. Besok seseorang yang berperang melawan Pakistan dapat bergabung dengan ISIS dan mulai menyerang orang lain. Jadi secara keseluruhan, masalah ini telah untuk dicabut. Tapi kuncinya, satu langkah pertama, adalah stabilitas di Afghanistan untuk itu," ujar Khan.

Menurut dia, Islamabad ingin bekerja sama dengan Moskow dan mitra lainnya untuk berkontribusi pada pemerintahan politik inklusif yang lebih luas yang akan membawa stabilitas di Afghanistan.

“Tanggal dan tempat pertemuan di antara tetangga Afghanistan belum ditentukan,” papar diplomat itu.

Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mahmood Qureshi telah menyarankan mengadakan pertemuan seperti itu antara menteri luar negeri negara-negara regional untuk membahas Afghanistan setelah Taliban mengambil alih Kabul.

“Sudah ada pembicaraan, tapi belum ada yang konkrit seperti siapa yang akan menjadi peserta, kapan akan berlangsung, apakah tempat itu dikonfirmasi. Saya tidak punya informasi untuk dibagikan tentang itu. Tapi yang bisa saya katakan adalah ada beberapa ide tentang itu. Belum ada detail konkret," ujar Khan.

Diplomat itu juga menyebutkan Extended Troika, yang mencakup Rusia, China, Amerika Serikat, dan Pakistan, adalah "forum paling penting" untuk membahas masalah terkait Afghanistan.

“Itu adalah forum fundamental, yaitu Pakistan, Rusia, China, dan Amerika Serikat. Itu tetap menjadi bagian penting dari segalanya. Dan kemudian, tentu saja, kami juga memiliki format Moskow, yang lebih diperluas, dengan lebih banyak negara yang terlibat. Dan kemudian, tentu saja, ada Organisasi Kerjasama Shanghai (yang) juga terlibat di sini," pungkas Khan.
(sya)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1186 seconds (0.1#10.140)