Taliban Siap Sambut Bantuan Kemanusiaan dan Investasi dari Jerman

Senin, 06 September 2021 - 20:23 WIB
loading...
Taliban Siap Sambut Bantuan Kemanusiaan dan Investasi dari Jerman
Taliban siap menyambut bantuan di berbagai bidang, termasuk bantuan kemanusiaan, perawatan kesehatan, pendidikan dan infrastruktur dari Jerman. Foto/REUTERS
A A A
KABUL - Taliban siap menyambut bantuan di berbagai bidang, termasuk bantuan kemanusiaan, perawatan kesehatan, pendidikan dan infrastruktur dari Jerman. Selain itu, Taliban juga mendorong pengusaha Jerman untuk berinvestasi di Afghanistan.

Berbicara saat melakukan wawancara dengan media Jerman, Bild, juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid mengatakan, dia berharap Berlin akan mendorong pengusaha Jerman untuk membuka usaha atau berinvestasi di Afghanistan.

"Pemerintah Jerman dapat mendorong para pengusahanya untuk datang dan berinvestasi di negara kami. Taliban akan membuka jalan bagi investasi dan memastikan keamanan perusahaan,” ucapnya, seperti dilansir Reuters pada Senin (6/9/2021).

Jerman memelihara hubungan dekat dengan Afghanistan di masa lalu. Jerman juga adalah tuan rumah sebuah konferensi di yang seharusnya meletakkan dasar bagi Afghanistan yang demokratis, tidak lama setelah pemerintahan Taliban pertama runtuh pada 2011.

Taliban juga mengaku telah berusaha untuk menampilkan wajah yang lebih moderat kali ini.

"Kami ingin menghidupkan kembali suasana persahabatan yang ada antara Afghanistan dan Jerman. Pemerintahan berikutnya akan didasarkan pada hubungan persahabatan dengan Jerman," kata Mujahid.

"Kami ingin Jerman mendukung kami di sektor kemanusiaan, dan kami membutuhkan bantuan di sektor perawatan kesehatan, di bidang pendidikan dan infrastruktur," ujarnya.

Dia juga mengatakan, Taliban akan "sangat senang" untuk menyambut Kanselir Jerman, Angela Merkel untuk kunjungan di Afghanistan.

“Warga negara Jerman yang tinggal di negara itu dan warga Afghanistan yang telah bekerja sama dengan Jerman di masa lalu tidak perlu takut dengan Taliban dan tidak akan ada masalah. Mereka yang ingin meninggalkan Afghanistan harus menempuh jalur hukum,” tukasnya.
(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2015 seconds (0.1#10.140)