AS Danai Bantuan Kemanusiaan PBB untuk Afghanistan, Tapi Bukan Taliban

Sabtu, 04 September 2021 - 22:01 WIB
loading...
A A A
Dia mengatakan mereka tidak ingin memberikan uang sampai orang Amerika Serikat (AS) dan Afghanistan yang bekerja dengan AS dapat meninggalkan Afghanistan.

Sementara ajudan itu mengatakan ada pemahaman bahwa badan-badan seperti Program Pangan Dunia dan Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi akan membutuhkan dana.

Partai Republik mengatakan anggota parlemen akan menginginkan kondisi yang ketat tentang bagaimana dana tersebut dibelanjakan.

"Perlu ada pandangan yang jelas tentang seperti apa ini akan terlihat dan bagaimana ini akan mengalir," ujar dia.

Untuk tahun fiskal 2022 mulai 1 Oktober, Kongres menyisihkan USD136,45 juta dalam Dana Dukungan Ekonomi, yang menurut ajudan Partai Demokrat itu adalah sumber untuk menanggung gaji pemerintah Afghanistan, dan USD52,03 juta untuk bantuan kemanusiaan Afghanistan, menurut Inspektur Jenderal Khusus AS untuk Rekonstruksi Afghanistan.

Semua pejabat mengesampingkan kontribusi terhadap gaji pegawai negeri Afghanistan yang, bekerja di bawah pemerintahan yang dipimpin Taliban, mungkin mengawasi layanan dasar seperti menjalankan sekolah, klinik kesehatan dan rumah sakit.

“Saya sulit membayangkan hal itu terjadi, sebagian karena bagaimana kita tahu bahwa dana itu tidak jatuh ke tangan yang salah?” ungkap ajudan senior Senat Demokrat itu.

Ajudan itu mengatakan Kongres mungkin mengalokasikan sebanyak USD144 juta hingga USD279 juta yang telah disisihkannya setiap tahun dalam dekade terakhir untuk kebutuhan kemanusiaan Afghanistan, tergantung pada apa yang badan-badan PBB dan lainnya perlu ditentukan.

Departemen Luar Negeri AS tidak segera menjawab permintaan komentar apakah mereka akan meminta dana tambahan untuk Afghanistan.

Sumber-sumber Taliban mengatakan pendiri Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar akan memimpin pemerintahan baru yang akan segera diumumkan.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Trump Puji Presiden...
Trump Puji Presiden Suriah: Pria yang Menarik dan Tangguh
Iran Terbuka untuk Pembatasan...
Iran Terbuka untuk Pembatasan Pengayaan Uranium Sementara
Bertemu Putra Mahkota...
Bertemu Putra Mahkota Arab Saudi, Trump akan Cabut Semua Sanksi AS pada Suriah
Arab Saudi Teken Kesepakatan...
Arab Saudi Teken Kesepakatan Lebih dari Rp4.982 Triliun dengan AS
Di Arab Saudi, Trump...
Di Arab Saudi, Trump Tegaskan Warga Gaza Berhak Dapat Masa Depan yang Jauh Lebih Baik
Lebih dari 550 Eks Pejabat...
Lebih dari 550 Eks Pejabat Israel Desak Trump Akhiri Perang Gaza
Bawa Permen Ganja dari...
Bawa Permen Ganja dari Thailand, Pebasket AS Ditangkap Polisi
AS dan Indonesia Gelar...
AS dan Indonesia Gelar Misi Investigasi Cari Anggota Militer Amerika yang Hilang Saat PD II
Artis Hollywood dan...
Artis Hollywood dan Tokoh Film Dunia Ramai-Ramai Kecam Genosida Israel di Gaza
Rekomendasi
Megawati Sedih Melihat...
Megawati Sedih Melihat Kondisi KPK dan MK Saat Ini
Hasil Thailand Open...
Hasil Thailand Open 2025: Lanny/Fadia dan Alwi Farhan Melaju, Putri KW Tersingkir
Jokowi Merespons Meme...
Jokowi Merespons Meme Mahasiswi ITB tentangnya: Sudah Kebangetan
Berita Terkini
Dulu India Jadi Pendukung...
Dulu India Jadi Pendukung Palestina, tapi Perang Pakistan Mengubah Segalanya
Ini Peran Israel dalam...
Ini Peran Israel dalam Memperkeruh Perang India dan Pakistan
Siapa Peter Fitzek?...
Siapa Peter Fitzek? Pemimpin Ekstremis yang Mengaku sebagai Raja Kerajaan Jerman
Perbandingan Jumlah...
Perbandingan Jumlah Umat Muslim di Pakistan Vs India
Ini Cara Unik Pangeran...
Ini Cara Unik Pangeran MBS Menyenangkan Donald Trump
Trump Puji Presiden...
Trump Puji Presiden Suriah: Pria yang Menarik dan Tangguh
Infografis
AS Tolak Rencana Inggris...
AS Tolak Rencana Inggris untuk Kirim Pasukan ke Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved