WHO: Booster Vaksin Covid-19 Bukanlah ‘Sebuah Kemewahan’
loading...
A
A
A
JENEWA - Booster vaksin Covid-19, atau suntikan ketiga, bukanlah “sebuah kemewahan”, tapi cara untuk menjaga yang paling rentan tetap aman. Hal itu disampaikan kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO ) untuk kawasan Eropa, Hans Kluge.
WHO pada awal bukan ini mengatakan bahwa data tidak menunjukkan perlunya suntikan booster. Selain itu, ini juga akan semakin memperlebar kesenjangan ketersediaan vaksin antara negara kaya dan negara berpenghasilan rendah.
"Dosis ketiga vaksin bukanlah booster mewah (yaitu) yang diambil dari seseorang yang masih menunggu suntikan pertama. Ini pada dasarnya adalah cara untuk menjaga yang paling rentan tetap aman," kata Kludge.
"Kita harus sedikit berhati-hati dengan suntikan booster, karena belum cukup bukti. Tetapi semakin banyak penelitian menunjukkan bahwa dosis ketiga membuat orang yang rentan tetap aman dan ini dilakukan oleh semakin banyak negara di kawasan kami," sambungnya.
Kluge, seperti dilansir Reuters pada Selasa (31/8/2021), mendesak negara-negara Eropa dengan kelebihan vaksin untuk membaginya dengan negara lain, terutama di Eropa Timur dan Afrika.
Dia juga mengatakan bahwa peningkatan tingkat penularan Covid-19 di seluruh Eropa selama dua minggu terakhir, dikombinasikan dengan tingkat vaksinasi yang rendah di beberapa negara, sangat mengkhawatirkan.
WHO pada awal bukan ini mengatakan bahwa data tidak menunjukkan perlunya suntikan booster. Selain itu, ini juga akan semakin memperlebar kesenjangan ketersediaan vaksin antara negara kaya dan negara berpenghasilan rendah.
"Dosis ketiga vaksin bukanlah booster mewah (yaitu) yang diambil dari seseorang yang masih menunggu suntikan pertama. Ini pada dasarnya adalah cara untuk menjaga yang paling rentan tetap aman," kata Kludge.
"Kita harus sedikit berhati-hati dengan suntikan booster, karena belum cukup bukti. Tetapi semakin banyak penelitian menunjukkan bahwa dosis ketiga membuat orang yang rentan tetap aman dan ini dilakukan oleh semakin banyak negara di kawasan kami," sambungnya.
Kluge, seperti dilansir Reuters pada Selasa (31/8/2021), mendesak negara-negara Eropa dengan kelebihan vaksin untuk membaginya dengan negara lain, terutama di Eropa Timur dan Afrika.
Dia juga mengatakan bahwa peningkatan tingkat penularan Covid-19 di seluruh Eropa selama dua minggu terakhir, dikombinasikan dengan tingkat vaksinasi yang rendah di beberapa negara, sangat mengkhawatirkan.
(ian)