Bermanuver dengan Helikopter Black Hawk, Militan Taliban Bikin Geger Dunia Maya

Jum'at, 27 Agustus 2021 - 15:18 WIB
loading...
Bermanuver dengan Helikopter Black Hawk, Militan Taliban Bikin Geger Dunia Maya
Beredar video militan Taliban mengendari helikopter Black Hawk. Foto/Sputnik
A A A
KABUL - Sebuah rekaman video yang menunjukkan militan Taliban mengendarai helikopter Black Hawk buatan Amerika Serikat (AS) muncul di dunia maya. Mereka melakukan itu untuk bersenang-senang setelah menguasai banyak senjata yang ditinggalkan oleh pasukan keamanan Afghanistan yang melarikan diri.

Klip video berdurasi satu menit yang beredar di media sosial itu memperlihatkan helikopter UH-60 Black Hawk sedang meluncur di landasan di bandara yang dirahasiakan di Afghanistan. Pesawat itu tidak pernah terlihat melayang lebih dari beberapa inci dari tanah.



Spekulasi menunjukkan bahwa helikopter mahal itu, yang sebelumnya diawaki oleh pasukan keamanan Afghanistan, adalah bagian dari peralatan tambahan dan artileri yang disimpan di bandara Kandahar di Afghanistan tenggara.

Meskipun tidak jelas siapa sebenarnya yang mengawaki pesawat, juga tidak dapat dipastikan apakah pasukan militan dapat menerbangkan helikopter militer itu sepenuhnya seperti dikutip dari Sputnik, Jumat (27/8/2021).

Rekaman itu muncul ketika berbagai foto yang menunjukkan pasukan Taliban mengenakan pakaian militer AS lengkap muncul di dunia maya. Pakaian-pakaian tempur itu diyakini telah ditinggalkan oleh pasukan keamanan Afghanistan di tengah gerak maju kelompok militan itu dan mengambil alih sebagian besar wilayah negara di Asia Tengah tersebut.



Namun, klaim baru Taliban atas perangkat keras Amerika juga tidak sepenuhnya baru. Sama seperti laporan mulai mengalir tentang Taliban memasuki Kabul dan mantan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani melarikan diri dari ibu kota, juga terungkap bahwa banyak perlengkapan tentara yang ditinggalkan secara efektif diserahkan kepada Taliban.



Di antara persediaan baru perangkat keras militer kelompok itu adalah helikopter yang dipasok AS, Humvee, drone, kacamata penglihatan malam, dan peti senjata api baru, di antara peralatan lainnya.





Sebelumnya Pemerintahan Presiden Joe Biden mengakui bahwa sekumpulan senjata AS yang dipasok ke pasukan keamanan Afghanistan telah jatuh ke tangan Taliban.

Jake Sullivan, yang menjabat sebagai penasihat keamanan nasional untuk pemerintahan Biden, mengakui pekan lalu kepada wartawan bahwa Taliban telah berhasil mendapatkan "sejumlah besar" peralatan militer.

"Kami tidak memiliki gambaran yang lengkap, jelas, ke mana perginya setiap barang material pertahanan, tetapi tentu saja cukup banyak yang jatuh ke tangan Taliban," kata Sullivan.

"Jelas, kami tidak memiliki perasaan bahwa mereka akan dengan mudah menyerahkannya kepada kami di bandara."



Penghitungan yang baru-baru ini diperoleh Reuters menunjukkan bahwa Taliban dapat memiliki lebih dari 2.000 kendaraan lapis baja dan mungkin hingga 40 pesawat. Selama periode 15 tahun, AS menyerahkan senjata senilai sekitar USD28 miliar kepada militer Afghanistan, yang telah dilatih AS selama bertahun-tahun.

Laporan itu telah mengisyaratkan bahwa para pejabat mempertimbangkan kemungkinan melakukan serangan terhadap senjata untuk mencegah mereka jatuh ke tangan Taliban. Bahkan, laporan Kamis merinci bahwa ledakan yang terdengar di dekat Bandara Internasional Hamid Karzai disebabkan oleh tentara AS yang berusaha menghancurkan beberapa peralatan.



Ledakan itu sendiri menimbulkan kekhawatiran di daerah itu, karena terjadi setelah sepasang ledakan mematikan oleh ISIS-K yang menyebabkan kematian sedikitnya 13 tentara AS dan puluhan warga negara Afghanistan, banyak di antaranya adalah wanita dan anak-anak.
(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1293 seconds (0.1#10.140)