Minneapolis dan Saint Paul AS Rusuh, KJRI Nyatakan Para WNI Aman

Sabtu, 30 Mei 2020 - 09:03 WIB
loading...
Minneapolis dan Saint...
Seorang demonstran menyaksikan sebuah gedung apartemen terbakar di dekat kantor polisi ketiga Minneapolis di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat, 27 Mei 2020. Foto/REUTERS/Adam Bettcher
A A A
CHICAGO - Kota Kembar; Minneapolis dan Saint Paul, di negara bagian Minnesota, Amerika Serikat (AS) dilanda kerusuhan setelah pria kulit hitam tak bersenjata; George Floyd , dibunuh polisi setempat.

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Chicago menyatakan para warga negara Indonesia (WNI) di area Kota Kembar dalam kondisi aman.

Media-media AS melaporkan demonstrasi menuntut keadilan atas kematian Floyd meluas di seluruh negeri dan sudah memasuki hari keempat.

Floyd adalah seorang penjaga keamanan berusia 46 tahun keturunan Afrika-Amerika. Dia ditangkap empat petugas polisi Minneapolis pada Senin lalu atas tuduhan menggunakan uang kertas palsu. Penangkapan pria tersebut memicu kemarahan publik, karena leher Floyd terlihat dicekik polisi dengan lutut di tanah hingga tak bisa bernapas. Dia dinyatakan meninggal di sebuah rumah sakit terdekat. (Baca: Viral, Video Pria Kulit Hitam Meninggal Dicekik Polisi AS )

Kematian Floyd itulah yang memicu demo di mana-mana. Awalnya, unjuk rasa berlangsung damai di area yang berdekatan dengan kantor polisi Third Precinct, yang merupakan tempat berdinas keempat polisi yang menangkap Floyd. Namun, demonstrasi berubah menjadi kerusuhan. Massa pro-Floyd membakar sejumlah fasilitas termasuk kantor polisi.

KJRI Chicago dalam keterangan pers yang diterima SINDOnews.com, Sabtu (30/5/2020), menyatakan telah berkomunikasi dengan para WNI di area Kota Kembar. ”Hingga Jumat pagi, seluruh WNI berada dalam kondisi aman. KJRI Chicago juga telah dan terus mengimbau semua WNI untuk tetap memprioritaskan keamanan dan menghindari daerah kerusuhan, serta mematuhi anjuran dari pemerintah setempat, melalui kanal komunikasi WhatsApp dan media sosial,” kata KJRI Chicago.

Gubernur Minnesota, Tim Walz, pada Kamis siang waktu Chicago (Kamis malam WIB) menetapkan keadaan darurat hingga hari Sabtu (30/5/2020), untuk kawasan Minneapolis, Saint Paul, dan sekitarnya. Sebanyak 500 pasukan Garda Nasional telah dimobilisasi dan telah turut serta membantu mengendalikan situasi.

Sedangkan Wali Kota Minneapolis, Jacob Frey, dan Wali Kota Saint Paul, Melvin Carter, juga menyatakan keadaan darurat lokal untuk kedua Kota Kembar tersebut. Presiden AS Donald Trump juga menyatakan melalui akun media sosialnya bahwa kerusuhan ini menodai kenangan George Floyd. (Baca juga: Demonstran Pro George Floyd Marah di Seluruh AS, Gedung Putih Lockdown )

Keempat polisi yang diduga terlibat dalam kematian George Floyd sudah dipecat dari dinas kepolisian. Sedangkan petugas polisi yang mencekik Floyd dengan lututnya, Derek Chauvin, telah ditangkap dan ditahan.

Menurut informasi dari KJRI Chicago, demonstrasi telah meluas di berbagai wilayah. Hingga Jumat, tercatat korban meninggal sebanyak satu orang, yang diduga akibat ditembak pemilik toko yang berupaya mengamankan barang dagangannya dari para penjarah. Angka pasti jumlah pengunjuk rasa maupun aparat kepolisian yang mengalami luka-luka dalam peristiwa tersebut masih terus didata.

Aparat kepolisian setempat dilaporkan menggunakan gas air mata dan peluru karet untuk menghalau massa. Beberapa lokasi yang masih dibanjiri demonstran pro-Floyd hingga Kamis malam antara lain Chicago, New York, Denver, Phoenix dan Columbus.

Namun, massa merencanakan aksi turun ke jalan lagi pada Sabtu (30/5/2020), di Cleveland , Colorado, Nashville, Des Moines, Detroit dan Chicago.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1817 seconds (0.1#10.140)