Ledakan Bom Guncang Bandara Kabul, Taliban Sebut 13 Orang Tewas
loading...
A
A
A
Negara-negara Barat telah memperingatkan adanya ancaman dari militan ISIS Afghanistan yang dikenal sebagai ISIS Khorasan atau IS-K.
Taliban, yang para anggotanya menjaga perimeter di luar bandara, adalah musuh IS-K.
"Penjaga kami juga mempertaruhkan nyawa mereka di bandara Kabul, mereka juga menghadapi ancaman dari kelompok ISIS," kata seorang pejabat Taliban, yang berbicara dengan syarat anonim dan sebelum ledakan terjadi, sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (27/8/2021).
Menurut Gedung Putih, Presiden AS Joe Biden telah diberitahu tentang ledakan di bandara Kabul. Biden sedang dalam pertemuan dengan pejabat keamanan tentang situasi di Afghanistan ketika ledakan itu pertama kali dilaporkan.
Kekhawatiran tentang serangan datang dengan latar belakang yang kacau di Kabul, di mana evakuasai udara besar-besaran terhadap warga negara asing dan keluarga mereka serta beberapa warga Afghanistan telah berlangsung sejak sehari sebelum Taliban merebut kekuasaan pada 15 Agustus. Taliban merebut kekuasaan saat pasukan AS dan sekutunya hengkang dari negara itu.
Sementara itu, pasukan Kanada menghentikan evakuasi terhadap sekitar 3.700 warga Kanada dan Afghanistan pada hari Kamis.
"Kami berharap kami bisa tinggal lebih lama dan menyelamatkan semua orang," kata kepala staf pertahanan Kanada, Jenderal Wayne Eyre, kepada wartawan.
Sedangkan Biden memerintahkan semua pasukan keluar dari Afghanistan pada akhir bulan untuk mematuhi perjanjian penarikan dengan Taliban, meskipun sekutu Eropa mengatakan mereka membutuhkan lebih banyak waktu.
Dalam peringatan kemarin, Kedutaan Besar AS di Kabul menyarankan warga Amerika untuk menghindari bepergian ke bandara dan mengatakan mereka yang sudah berada di gerbang bandara harus segera pergi.
Taliban, yang para anggotanya menjaga perimeter di luar bandara, adalah musuh IS-K.
"Penjaga kami juga mempertaruhkan nyawa mereka di bandara Kabul, mereka juga menghadapi ancaman dari kelompok ISIS," kata seorang pejabat Taliban, yang berbicara dengan syarat anonim dan sebelum ledakan terjadi, sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (27/8/2021).
Menurut Gedung Putih, Presiden AS Joe Biden telah diberitahu tentang ledakan di bandara Kabul. Biden sedang dalam pertemuan dengan pejabat keamanan tentang situasi di Afghanistan ketika ledakan itu pertama kali dilaporkan.
Kekhawatiran tentang serangan datang dengan latar belakang yang kacau di Kabul, di mana evakuasai udara besar-besaran terhadap warga negara asing dan keluarga mereka serta beberapa warga Afghanistan telah berlangsung sejak sehari sebelum Taliban merebut kekuasaan pada 15 Agustus. Taliban merebut kekuasaan saat pasukan AS dan sekutunya hengkang dari negara itu.
Sementara itu, pasukan Kanada menghentikan evakuasi terhadap sekitar 3.700 warga Kanada dan Afghanistan pada hari Kamis.
"Kami berharap kami bisa tinggal lebih lama dan menyelamatkan semua orang," kata kepala staf pertahanan Kanada, Jenderal Wayne Eyre, kepada wartawan.
Sedangkan Biden memerintahkan semua pasukan keluar dari Afghanistan pada akhir bulan untuk mematuhi perjanjian penarikan dengan Taliban, meskipun sekutu Eropa mengatakan mereka membutuhkan lebih banyak waktu.
Dalam peringatan kemarin, Kedutaan Besar AS di Kabul menyarankan warga Amerika untuk menghindari bepergian ke bandara dan mengatakan mereka yang sudah berada di gerbang bandara harus segera pergi.