Tiga Kapal Induk Barat dan Puluhan Jet Siluman F-35 Berkumpul di Dekat China

Jum'at, 27 Agustus 2021 - 00:16 WIB
loading...
Tiga Kapal Induk Barat...
Sebuah jet tempur siluman F-35B mendarat di kapal induk USS America milik Angkatan Laut Amerika Serikat. Foto/Mass Communication Specialist 3rd Class Jonathan D. Berlier/US Navy Photo
A A A
OKINAWA - Tiga kapal induk Barat yang membawa dua model pesawat jet tempur siluman F-35 yang berbeda telah berkumpul di perairan sekitar Okinawa, sebuah perairan Jepang yang dekat dengan China .

Kelompok tempur tiga kapal induk, dengan dua dari Amerika Serikat (AS) dan satu dari Inggris, adalah salah satu formasi angkatan laut paling kuat yang muncul di mana saja selama bertahun-tahun.



Tidak sulit untuk memahami waktu dan lokasinya. Angkatan Laut China dalam beberapa pekan terakhir telah berlatih invasi terhadap Taiwan. Ketiga kapal induk itu adalah peringatan—bahwa serangan terhadap demokrasi pulau itu dapat memiliki konsekuensi yang mendalam.

Mengutip laporan Forbes, Kamis (26/8/2021), ketiga kapal induk bertemu dari arah yang berbeda. HMS Queen Elizabeth, kapal induk berbahan bakar konvensional Angkatan Laut Kerajaan Inggris, bersama dengan kapal-kapal pengawalnya dari Inggris, Amerika dan Belanda selama beberapa minggu telah melintasi Pasifik Barat.

Kapal induk sepanjang 919 kaki dengan dua skuadron jet tempur siluman F-35B—satu dari Angkatan Udara Kerajaan dan satu lagi dari Korps Marinir AS—berangkat dari Inggris untuk pelayaran perdananya pada bulan Mei. Kapal itu berlayar melalui Mediterania dan melintasi Samudra India untuk mencapai Pasifik melalui Selat Singapura.

USS America adalah kapal induk AS pertama yang bergabung dengan HMS Queen Elizabeth. USS America, sebuah kapal serbu amfibi 844 kaki dengan pembangkit tenaga konvensional, berfungsi sebagai kapal induk ringan ketika dia membawa satu atau dua skuadron jet tempur F-35B. Ia berlayar dari Jepang, biasanya ditemani kapal perusak dan kapal amfibi lainnya dari Armada ke-7 AS.

USS America dan HMS Queen Elizabeth menghabiskan minggu lalu untuk saling mengisi bahan bakar F-35 dalam apa yang disebut latihan “cross-decking”. “Interaksi ini menunjukkan betapa cepat dan mulusnya AS dan Inggris dapat menyatukan kekuatan udara gabungan kami dan menjalankan operasi penerbangan yang sangat rumit dan berkelanjutan hingga efek
mematikan yang menghancurkan,” kata Kapten Ken Ward, seorang nakhoda USS America.

Kapal induk bertenaga nuklir yang berbasis di San Diego, USS Carl Vinson, membawa skuadron jet tempur siluman F-35C yang diluncurkan dengan sistem ketapel, mendekati USS America dan HMS Queen Elizabeth dari timur pada hari Rabu.



Pengguna Twitter @duandang melacak USS Carl Vinson yang panjangnya 1.092 kaki, bukan dengan mencari kapal induk itu sendiri, tetapi dengan mencatat transponder radio milik salah satu tiltrotor suplai kapal induk tersebut.

Bersama-sama, ketiga kapal induk dan pengawalnya memiliki daya tembak lebih besar daripada seluruh armada di sebagian besar negara. Angkatan Laut China saat ini hanya menggunakan dua kapal induk—keduanya mirip dengan ukuran dan kemampuan HMS Queen Elizabeth.

HMS Queen Elizabeth memiliki 16 unit jet tempur siluman F-35B. Skuadron F-35B yang berbasis di Jepang yang berangkat ke USS America memiliki 10 unit jet. Tidak jelas berapa banyak yang berada di USS America saat ini. USS Carl Vinson adalah yang pertama dari 10 kapal induk Angkatan Laut AS yang berlayar dengan skuadron F-35C, dengan kekuatan 10 unit jet tempur. Kapal induk tersebut juga mengangkut sekitar tiga lusin pesawat tempur F/A-18E/F dan enam jet serang elektronik EA-18G.

F-35 adalah simbol paling jelas dari potensi destruktif kelompok tempur kapal induk tersebut. “Bahkan tidak ada yang mendekati!” kata Kapten Richard LeBron, komodor Skuadron Amfibi Amerika 11.

"Tidak ada platform penerbangan yang lebih baik untuk mendukung misi Armada ke-7 untuk memastikan Amerika Serikat dapat dengan bebas beroperasi di mana pun dan kapan pun harus, sejalan dengan norma, standar, aturan, dan hukum internasional."

Kemerdekaan Taiwan adalah norma yang dipertaruhkan. Angkatan Laut China musim panas ini telah meningkatkan persiapannya untuk kemungkinan serangan melintasi Selat Taiwan. Yang paling mengkhawatirkan, Angkatan Laut China telah memobilisasi beberapa kapal angkut sipil yang akan diandalkan oleh militer China untuk membawa ratusan ribu pasukan penyerang.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1298 seconds (0.1#10.140)