Sekutu AS Desak Biden Perpanjang Waktu Evakuasi di Afghanistan

Selasa, 24 Agustus 2021 - 15:50 WIB
loading...
Sekutu AS Desak Biden Perpanjang Waktu Evakuasi di Afghanistan
Negara-negara sekutu AS mendesak Presiden Joe Biden memperpanjang waktu evakuasi di Afghanistan. Foto/NPR
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menghadapi seruan dari sekutu terdekatnya untuk memperpanjang tenggat waktu evakuasi dari Kabul. Muncul kekhawatiran waktu evakuasi yang semakin dekat akan menciptakan kekacauan yang lebih besar.

Evakuasi melalui udara akan mendominasi pertemuan puncak virtual Kelompok Tujuh pada Selasa (24/8/2021) mulai 14:30 waktu London. Pertemuan ini diselenggarakan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson seminggu sebelum tanggal 31 Agustus yang ditetapkan oleh Biden untuk menyelesaikan penarikan pasukan AS. Keluarnya Amerika akhirnya mempercepat pengambilalihan Taliban dan runtuhnya pemerintah Afghanistan .

Mengevakuasi warga asing dan Afghanistan, yang mempunyai hubungan dengan AS dan sekutunya membuat mereka rentan terhadap pembalasan Taliban, akan jauh lebih sulit setelah pasukan AS pergi. Para pemimpin Barat khawatir bahwa jika pasukan harus keluar dalam waktu seminggu, evakuasi warga sipil harus diakhiri lebih cepat.

Dengan waktu yang hampir habis, sekutu Eropa diperkirakan akan menunda tenggat waktu. Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace memperingatkan pada Senin malam bahwa Inggris memiliki "jam, bukan minggu" untuk mengeluarkan warganya.



Biden telah mengakui perpanjangan mungkin diperlukan namun juru bicara Taliban memperingatkan "konsekuensi" jika AS menunda penarikannya, menyebut 31 Agustus sebagai "garis merah."



Posisi itu memperumit masalah, bahkan ketika Johnson dan Biden berbicara pada malam panggilan telepon terkait pertemuan G-7 dan setuju untuk terus bekerja sama untuk memastikan mereka yang memenuhi syarat untuk pergi dapat melakukannya.

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan menolak untuk meninjau pernyataan Biden kepada G-7.

“Presiden terus berkonsultasi dengan perdana menteri dan sekutu kami yang lain tentang bagaimana evakuasi ini harus dilanjutkan dari sini,” ujarnya seperti dikutip dari Bloomberg.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2118 seconds (0.1#10.140)