Ironis, Pesawat Hanya Bawa Satu Penumpang Saat Ribuan Orang Menunggu di Kabul
loading...
A
A
A
Dia mengatakan "jembatan udara" dari Afghanistan dapat berlanjut setidaknya selama 48 jam, dan pemerintah Inggris berharap mengevakuasi sekitar 1.000 orang per hari.
Para menteri sebelumnya membantah pesawat RAF yang hampir kosong meninggalkan Kabul itu, menurut laporan Telegraph.
Namun ada laporan lain yang meresahkan. “Sekitar 125 warga Afghanistan yang disewa untuk menjaga Kedutaan Besar Inggris di Kabul diberitahu mereka tidak akan dievakuasi karena mereka tidak bekerja ‘langsung’ untuk London,” papar laporan Guardian pada Kamis.
Amerika Serikat juga telah berjuang mengevakuasi warganya sambil mengusir ribuan warga Afghanistan yang mencari penerbangan keluar dari Kabul.
Penduduk AS yang terdampar di Kabul diberi tahu bahwa penerbangan evakuasi dilakukan berdasarkan urutan kedatangan dan pemerintah AS tidak dapat memastikan perjalanan yang aman ke bandara.
Sebanyak 12 orang dilaporkan tewas di dalam dan sekitar bandara sejak Taliban merebut Kabul pada 15 Agustus.
Beberapa korban diyakini telah ditembak, sementara yang lain mungkin tewas karena terinjak-injak pengungsi lain.
Sebanyak dua orang diduga tewas setelah mencoba berpegangan pada bagian luar pesawat yang lepas landas dari bandara. Pasukan militer AS saat ini bertugas menjaga bandara Kabul.
Kekacauan proses evakuasi menuai kecaman pada pemerintah AS dan negara-negara Barat. Saat ini puluhan ribu orang masih menunggu proses evakuasi dari Kabul.
Lihat Juga: Keluarga Kerajaan yang Berencana Tinggalkan Inggris, Pangeran Andrew Bakal Menetap di Abu Dhabi
Para menteri sebelumnya membantah pesawat RAF yang hampir kosong meninggalkan Kabul itu, menurut laporan Telegraph.
Namun ada laporan lain yang meresahkan. “Sekitar 125 warga Afghanistan yang disewa untuk menjaga Kedutaan Besar Inggris di Kabul diberitahu mereka tidak akan dievakuasi karena mereka tidak bekerja ‘langsung’ untuk London,” papar laporan Guardian pada Kamis.
Amerika Serikat juga telah berjuang mengevakuasi warganya sambil mengusir ribuan warga Afghanistan yang mencari penerbangan keluar dari Kabul.
Penduduk AS yang terdampar di Kabul diberi tahu bahwa penerbangan evakuasi dilakukan berdasarkan urutan kedatangan dan pemerintah AS tidak dapat memastikan perjalanan yang aman ke bandara.
Sebanyak 12 orang dilaporkan tewas di dalam dan sekitar bandara sejak Taliban merebut Kabul pada 15 Agustus.
Beberapa korban diyakini telah ditembak, sementara yang lain mungkin tewas karena terinjak-injak pengungsi lain.
Sebanyak dua orang diduga tewas setelah mencoba berpegangan pada bagian luar pesawat yang lepas landas dari bandara. Pasukan militer AS saat ini bertugas menjaga bandara Kabul.
Kekacauan proses evakuasi menuai kecaman pada pemerintah AS dan negara-negara Barat. Saat ini puluhan ribu orang masih menunggu proses evakuasi dari Kabul.
Lihat Juga: Keluarga Kerajaan yang Berencana Tinggalkan Inggris, Pangeran Andrew Bakal Menetap di Abu Dhabi
(sya)